gorontalopost.id – Dengan adanya pengundulun gunung Kabupaten Boalemo disinyalir menjadi pemicu banjir meski hanya diguyur hujan sesaat. Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, cuaca ekstrem di Boalemo perkirakan sampai Maret 2022
Dikatakan Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Mans Mopangga, terkait pengundulan hutan di Boalemo, pihak BPBD menyarankan harus ada sinkron dengan beberapa Dinas seperti Dinas Pertanian.
Tentu disini peran penyuluh yang paling utama memberikan larangan kepada masyarakat, jangan menanam jagung di lereng-lerang yang sudah kemiringan 90 atau 60 derajat. “Alangkah baiknya di lereng pegunungan itu kita tanami pohon-pohon, agar ketika hujan airnya masih bisa diresap, ini juga harus ada juga kerja sama dengan Dinas Kehutanan sedangkan kehutunan pengawasanya pembabatan liar.
,”jelas Mans. Untuk itu perlunya sosialisasi secara masif kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembalakan hutan secara liar guna mengantisipasi terjadinya banjir. “Tentunya kedua Dinas ini harus ada singkronisasi kepada masyarakat untuk di berikan penyuluhan, dimana jangan menebang pohon di gunung,”terang Mans.
Lebih lanjut Mans mengungkapkan, jika pohon-pohon di gunung ditebang kemudian ditanami jagung. Nah, setelah musim hujan seperti, dimana air tersebut turun di aliran sungai baru kemudian membawa banyak unsur ke sungai, dan tidak tau dampaknya seperti apa. “Yang pasti banjir yang akan terjadi,”tandas Mans. (tr-75)













Discussion about this post