POSIGADAN – GP – Warga Desa Saibua, Kecamatan Posigadan, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulut, degemparkan dengan penebakan warga, Kamis (4/11) kemarin. Tiga warga tewas mengenaskan, masing-masing, Yunus Rompis (60), warga desa setempat dan Maikel Wingkar (47) serta Andika (28) keduanya warga Kelurahan Ranotana, Kota Manado.
Harian Bolmong Raya (Grup Gorontalo Post) memberitakan, kejadian mengerikan itu bermula sekira pukul 10.30 wita. Saat itu, Maikel bersama Andika tengah minum minuman keras (Miras) tepatnya tak jauh dari rumah Yunus.
Diketahui, Maikel dan Andika, bukan orang baru bagi warga Desa Saibuah, lantaran keduanya sering berburu hewan babi hutan di desa itu. Tak lama kemudian, datang Yunus menghampiri dua warga yang tengah miras itu. Selang beberapa menit kemudian, Yunus dan Andika, terlibat adu mulut hingga sempat baku pukul.
Andika yang sudah naik pitam, langsung mengambil senjata laras panjang dalam mobil yang sering mereka gunakan untuk berburu babi. Melihat hal itu, Yunus pun langsung bergegas mendekati Maikel untuk meminta perlindungan.
Namun sia-sia, tidak menunggu lama, Andika langsung menarik pelatuk senjata yang diarahkan kepala Yunus. Dengan satu tembakan kaliber 5,56 mm, melesat tepat di kepala Yunus. Pria paruh baya pun tewas mengenaskan dengan kondisi kepala hancur akibat terjangan peluru.
Menyaksikan kejadian tersebut, Maikel yang sudah berupaya melerai berusaha untuk merampas senjata di tangan Andika. Namun nahas, pemuda dengan tato disekujur tubuhnya itu sudah gelap mata, langsung saja ia mengarahkan senjata laras panjang itu, dan doorrr, peluru bersarang di tubuh Maikel hingga terkapar dan tewas di tempat. Tak lama kemudian, Andika yang melihat kedua korbanya tumbang, ia juga mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya sendiri, seketika batok kepalanya hancur, Andika juga tewas mengenaskan.
Wakil Kapolres (Waka) Polres Bolsel, Kompol Dadang Suhendra mengatakan, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kejadian tersebut berawal dari pesta miras yang memicu perkelahian antara korban dan pelaku penembakan.“Setelah menembak dua warga hingga tewas, pelaku langsung bunuh diri,” tutur Suhendra.
Kasus ini mendapat perhatian serius Polda Sulut, Menurut Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast, penembakan terjadi bermula dari pesta miras jenis captikus di rumah salah satu warga, tak jauh dari TKP. Kombes Pol Abast menambahkan, pemilik senjata tersebut atas nama Maikel Wongkar, merupakan salah satu Anggota Perbakin Sulut. Dengan jenis senjata berburu laras panjang kaliber 7,62 mm merek G.Steyer. “Ketiga jenazah direncanakan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk dilakukan visum maupun autopsi,”katanya.
“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan mendalam terkait berapa jumlah luka yang dialami maupun jenis lukanya seperti apa, dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan uji forensik terkait senjata tersebut,” tambah Kombes Abast. (tro/ant/wid-dim/hbmr)












Discussion about this post