GORONTALO – GP- Sudah lebih dari dua pekan Tiga Anak Buah Kapal (ABK) penangkap ikan Mina Maritim 138 asal Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) belum juga ditemukan. Tiga nelayan bernama Wandy, Zul, dan Dade itu hingga kini keberadaanya masih misterius.
Salah seorang keluarga korban bernama Om Fega dalam akun Facebbok-nya mempertanyakan kebedaraan ketiga korban kepada pihak Basarnas. “Keluarga Wandi dari Lolak (dengan armadanya) dari Kwandang masih terus mencari korban. Sebagian dari Tolinggula lewat darat akan start dari sana,”ujar om Fega dalam cuitanya. Lebih lanjut Om Fega juga berharap bagi yang menguasai ilmu cara mencari korban tenggelam dalam hal ini hanya tim SAR mempertanyakan sudah sejauh mana perjuangan tim SAR dan bagaimana pula rencana kedepan. “Ini poli cuma ba tanya wa, hanya tidak tau bagaimana mo susun kata-kata yang bisa membahagiakan tuan-tuan. Mari ambil esensinya saja. saya kerabat Wandi,”kunci Om Fega.
Sebelumnya Kepala Basarnas Provinsi Gorontalo, I Made Junetra mengatakan, hingga saat ini tim gabungan masih terus berusaha melakukan pemantauan semua laporan yang masuk dari berbagai sumber informasi. “Saya sudah kerahkan semaksimal mungkin personel yang kita punya, karena di Medsos begitu ramai masyarakat banyak yang ngomong mempertanyakan keberadaan korban. Saya sudah kerahkan kapal sebanyak dua kali rim tujuh kali. Tetapi hasilnya nihil,”ujar I Made Junetra kepada wartawan koran ini, Ahad.
Lebih lanjut I Made Junetra menjelaskan, pihaknya juga sudah ke Gentuma melakukan interogasi terhadap nahkoda. Namun, sampai hari ke tujuh belum ada tanda-tanda korban ditemukan. I Made Junetra mengakui bahwa di perairan Palu banyak nelayan, kalaupun korban sudah meninggal pasti mengapung diatas air dan pasti akan ditemukan oleh nelayan yang lalu lalang saat mencari ikan. “Hanya dalam hitungan detik informasinya masuk ke kami. Ini barusan merapat kapal kami sekira pukul 19.30 wita, dan saya sudah laporkan ke pusat, walaupun keadaan terbatas kami tetap all out semaksimal mungkin melakukan pencarian, karena tuntuan masyarakat,”tegas I Made Junetra.
Pihaknya juga sudah intens berkoordinasi dengan Basarnas Palu. Pasalnya, korban diperkirakan mengarah ke perairan Sulteng. “Saya terus komunikasi dengan Kakan Sar Palu, sampai sekarang belum ada informasi korban ditemukan. Kami selalu intensi komunikasi juga dengan keluarga korban karena ada kesan Basarnas hanya tidur, mereka nggak tau bagaimana susahnya kami di lapangan,”ungkap I Made Junetra.
Sesuai ketentuan yang berlaku, batas waktu pencarian hanya tujuh hari. Namun demikian, saat ini pihaknya tidak serta merta menghentikan pencarian, melainkan masih terus berupaya melakukan pemantauan dulu dan koordinasi dengan kantor SAR Palu serta nelayan-nelayan melewati jalur tersebut.
Jika ada tanda-tanda korban ditemukan, maka tentu pihaknya pasti akan turun lagi untuk melakukan evakuasi korban. “Kami mohon masyarakat jangan berpikir negatif kepada kita. Sebab kami bekerja bukan hanya tidur. Semoga korban segera ditemukan,”tandas I Made Junetra.
Sebelumnya, satu dari keempat ABK yang hilang saat pergi melaut bernama Eby, telah ditemukan dalam keadaan sehat, di kawasan perairan laut Palele, oleh pihak Kapal Landeng Tongkang pada hari Senin, (19/07/2021). Korban ditemukan di kawasan perairan laut Palele, oleh pihak Kapal Landeng Tongkang yang pada saat itu, melintas tidak jauh dari tempat mengapungnya korban. Saat ditemukan korban berenang sambil memegang pelampung berwarna orange.
Sementara itu Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin membuat Posko Pencarian 4 nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gentuma Raya. 2 dari 4 nelayan yang hilang tersebut, warga Bolaang Mongondow Utara. Pemerintah Daerah lanjut Bupati, sudah mengajukan permohonan ijin ke Pemprov Gorontalo, untuk menjadikan kantor TPI Gentuma Raya, sebagai posko petugas gabungan. Sehingga nantinya, informasi terpusat di posko tersebut.
Bupati berharap, keluarga tetap bersabar sambil berdoa. Pemerintah lanjut Bupati, tetap melakukan upaya untuk penyelamatan keempat nelayan tersebut. “Saya minta kepada keluarga, jangan menerima informasi dari yang tidak diketahui asalnya, kita pusatkan semuanya di TPI Gentuma Raya, informasinya akurat,” tutur Bupati. (roy)












Discussion about this post