GORONTALO – GP – Provinsi Gorontalo kini sedang ‘mengandung’ daerah otonom baru (DOB). Terbaru, usulan pembentukan calon kabupaten ini, datang dari kawasan pesisir Bone Bolango, Kabupaten Bone Pesisir (Bonpes). Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mendukung penuh rencana pembentukan kabupaten Bone Pesisi (Bonpes) yang baru saja mendapat persetujuan DPRD Provinsi Gorontalo itu. Hal ini disampaikan langsung Gubernur Rusli Habibie, saat menerima tim Komite Pembentukan Kabupaten Bone Pesisir (KPKBP), di kediaman pribadinya, Rabu (14/7) semalam.
Dukungan Rusli terhadap pembentukan DOB di Gorontalo itu tak hanya untuk Bone Pesisir, tapi juga calon DOB lainya yang telah lebih dulu diusulkan, seperti calon Kabupaten Boliyohuto (pemekaran Kabupaten Gorontalo), calon Kota Telaga (pemekaran Kabupaten Gorontalo), calon Kabupaten Gorontalo Barat (pemekaran Kabupaten Pohuwato. Empat calon DOB itu menurut Rusli Habibie sangat potensial untuk dimekarkan, selain didukung sumber daya alam, rentan kendali dan layanan pemerintah juga menjadi alasan kuat wilayah-wilayah itu menjadi DOB sendiri. Menurut Rusli, dukunganya tak hanya sebagai Gubernur, namun sebagai pribadi, ia pasang badan dan ikut berjuang agar empat DOB itu segera terwujud.
Memang terkait pemekaran daerah, secara nasional kendalanya adalah moratorium yang dilakukan pemerintah pusat. Terkait dengan itu, Gubernur Rusli Habibie dihadapan KPKBP semalam, langsung menghubungi ketua komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung. Koleganya di partai Golkar ini menyebutkan, ada peluang untuk pemekaran merujuk Undang – Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. “Tadi saya bicara dengan Ketua Komisi II bahwa memang moratorium belum dicabut. UU 23 Tahun 2014 sudah ada tapi belum ada PP (Peraturan Pemerintah). Lagi sedang dibahas sekarang,”terang Gubernur Rusli Habibie.
Komisi II juga berencana merevisi UU 23, bahkan kabarnya masuk prolegnas. Jika itu selesai dibahas, maka pemekaran DOB dari Gorontalo dipastikan terwujud sebelum 2024. Semangat itu yang membuat Gubernur Rusli Habibie begitu antusias ikut terlibat dalam ‘melahirkan’ DOB baru di Gorontalo. Menurutnya, empat DOB itu akan menjadi kado diakhir masa jabatanya sebagai Gubernur Gorontalo. “Sangat berpotensi untuk dimekarkan dan ini hadiah saya (untuk Gorontalo) diakhir periode kedua ini,”kata Rusli Habibie.
Sementara itu, terkait Bone Pesisir, Gubernur Rusli menilai suara pemekaran dari kabupaten induk Bone Bolango ini patut untuk didukung sebagai bagian dari aspirasi rakyat. Bone Pesisir juga dinilai layak jadi daerah otonom dengan potensi sumber daya alamnya. “Yang kedua rentang kendali cukup jauh. Orang dari sana untuk ke pusat pemerintahan harus melewati Kota Gorontalo dulu. Ketiga, potensinya cukup bagus dari sektor kelautan dan perikanan, perkebunan serta pertambangan,” katanya. Ditempat yang sama, Ketua KPKBP Ridwan Tohopi menyebut usulan DOB baru sudah melalui kajian atau visibilty studies. Termasuk untuk SDM yang ada di Bone Pesisir. “Dalam analisis dan estimasi kami PAD-nya melebihi dari APBD induk. Kita malah yakin yang dibiayai pusat itu cuma dua, untuk gaji PNS dan bantuan operasional sekolah,” bebernya.
Pihaknya juga menghitung bahwa SDM Bone Pesisir lebih dari 1.000 orang yang tersebar di kabupaten kota maupun di luar provinsi. Mereka bisa dijadikan motor penggerak kabupaten baru nanti. Usulan tentang DOB Kabupaten Bone Pesisir sebelumnya juga sudah mendapat dukungan legislatif melalui Rapat Paripurna ke-54. Dari tujuh fraksi di DPRD Provinsi Gorontalo semuanya setujui dengan berbagai catatan. “Tugas kami panitia lokal sudah selesai. Jadi barangkali butuh presidium nasional untuk memperjuangkan di Jakarta,” pungkasnya. Selain empat DOB itu, satu calon DOB yang juga sedang berproses adalah calon Kabupaten Panipi, mekaran dari Kabupaten Gorontalo. DOB Panipi telah diusulkan bersama-sama dengan calobn DOB Boliyohuto dan Gorontalo Barat. (tro/tr72/tr74)












Discussion about this post