GORONTALO, GP – Seluruh daerah kini dan tengah melakukan berbagai hal guna menangani dan mencegah gelombang ke dua pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Tidak terkecuali Pemerintah Kota Gorontalo.
Sejumlah skenario telah disiapkan Pemerintah Kota Gorontalo. Mulai dari penambahan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh pasien Covid-19 yang harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit rujukan, hingga menyiapkan Tenaga Kesehatan (Nakes), jika nantinya pasien Covid-19 membludak.
“Kita tambah fasilitas rumah sakit rujukan. Ke dua, menyiapkan stok oksigen, ventilator. Bahkan, kami juga tengah mempersiapkan tenaga-tenaga kesehatan tambahan, apabila pasien Covid-19 melonjak,” ujar Walikota Gorontalo, Marten Taha ketika diwawancarai sejumlah wartawan usai dirinya meninjau penerapan PPKM di Kelurahan Tomulobutao, pekan kemarin.
Dengan adanya persiapan-persiapan itu, Marten optimis untuk menghadapi gelombang ke dua pandemi Covid-19. Bahkan, kata Marten, Pemerintah Kota Gorontalo siap dengan kemungkinan terburuk.
“Kami dari Pemerintah Kota Gorontalo, tentunya sudah siap dengan berbagai situasi terburuk yang akan muncul ditengah-tengah kita. Kita jangan sampai jadi seperti daerah-daerah lain yang wajib menerapkan PPKM darurat. Jangan kita menunggu, makanya kita harus siap dari sekarang,” ucap Marten.
Selain melakukan berbagai persiapan, Pemerintah Kota Gorontalo juga, kini tengah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya lonjakan gelombang ke dua pandemi Covid-19. Diantaranya, mengurangi mobilitas warga dengan cara membatasi jam operasional tempat-tempat usaha non esensial yang sering menjadi tempat kerumunan.
“Kebijakan ini kami ambil bukan untuk menghalangi para pengusaha untuk mendapatkan penghasilan. Kami sangat membutuhkan mereka untuk memulihkan perekonomian daerah. Tapi, kami juga wajib dan mutlak untuk menjaga keselamatan nyawa para warga dari ganasnya Covid-19,” tegas Marten.
Ada juga upaya lain yang dilakukan Pemerintah Kota Gorontalo selain membatasi jam operasional tempat usaha non esensial, yakni mengawasi warga keluar masuk di tingkat RT/RW. Utamanya warga yang baru saja datang dari daerah lain. Pengawasan dilakukan oleh tim Satgas Kecamatan dan kelurahan yang dibantu Bhabinkantibmas dan Babinsa.
Marten berharap, berbagai ikhtiar yang dilakukan pihaknya ini didukung oleh seluruh warga masyarakat Kota Gorontalo dengan cara mematuhi berbagai aturan dan ketentuan yang diberlakukan. “Akan sia-sia apa yang kami lakukan, jika masyarakat tak patuh,” pungkas Marten.(rwf)













Discussion about this post