gorontalopost.co.id – Di tengah gempuran pasar dan ritel moderen, serta perilaku berbelanja konsumen yang berubah ke arah digital, pasa tradisional Limboto di Kayubulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya tetap eksis dan ramai dikunjungi hingga saat ini.
Berbeda dengan pasar moderen yang buka setiap hari, pasar ini hanya beroperasi tiga hari dalam seminggu, yakni setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Jam operasional dimulai dari pukul 6 pagi hingga 12 siang, menciptakan ritme perdagangan yang khas dan membedakannya dari pasar-pasar lain di wilayah tersebut.
Lokasi strategis pasar ini menjadi salah satu faktor utama mengapa Pasar Limboto selalu ramai pengunjung. Berada di kawasan yang mudah diakses dari berbagai penjuru, pasar ini menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Setiap hari operasionalnya, pasar ini dipenuhi pembeli dari berbagai kalangan yang datang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Suasana ramai dan hiruk pikuk khas pasar tradisional selalu tercipta sejak pagi hari.
Kelengkapan barang dagangan menjadi daya tarik utama Pasar Tradisional Limboto. Pengunjung dapat menemukan hampir semua kebutuhan mereka di satu tempat, mulai dari bahan-bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng, hingga sayuran segar dan buah-buahan. Produk yang lain seperti ikan, daging ayam, udang, dan cumi juga tersedia dalam kondisi segar. Bahkan kebutuhan non-pangan seperti pakaian dan perabotan rumah tangga turut melengkapi ragam dagangan di pasar ini.
Para pedagang di Pasar Limboto sangat aktif menawarkan dagangan mereka kepada setiap pengunjung yang melintas. Interaksi antara penjual dan pembeli menciptakan atmosfer kekeluargaan yang hangat, menjadi ciri khas pasar tradisional yang sulit ditemukan di pusat perbelanjaan modern. Tawar-menawar menjadi bagian dari pengalaman berbelanja yang menyenangkan, di mana pembeli dapat memperoleh harga terbaik melalui negosiasi langsung dengan pedagang.
Sistem jeda atau pembukaan pasar yang tidak setiap hari justru menjadi strategi yang membuat Pasar Tradisional Limboto tetap diminati. Pola tiga hari seminggu ini menciptakan antisipasi dan membuat masyarakat merencanakan kebutuhan mereka dengan lebih baik. Ketika pasar dibuka, konsentrasi pembeli dan penjual menjadi lebih tinggi, menciptakan dinamika perdagangan yang hidup dan menguntungkan kedua belah pihak. Tradisi ini telah terbukti menjaga eksistensi pasar dan mempertahankan fungsinya sebagai jantung perekonomian masyarakat Limboto. (MG-18)













Discussion about this post