gorontalopost.co.id – Rahman Ibrahim, pemuda 19 tahun asal Desa Ayula Tilango, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango, membuktikan bahwa peluang sukses bisa datang dari mana saja, termasuk dari ide bisnis tempe. Sejak tiga bulan lalu, Rahman memutuskan untuk memulai usaha tempe setelah merasa jenuh dengan rutinitas sebagai karyawan biasa. Keputusannya ternyata membawa berkah, karena kini ia mampu meraih omset hingga puluhan juta rupiah per bulan.
Dalam sehari, Rahman mampu memproduksi hingga 300 bungkus tempe yang dijual dengan harga Rp10.000 untuk tiga bungkus. Dengan perhitungan sederhana, omset hariannya mencapai sekitar Rp1 juta, dan dalam sebulan bisa menembus angka Rp30 juta. Pencapaian ini tentu menggiurkan bagi pemuda seusianya yang baru memulai karier di dunia usaha.
“Saya melihat peluang bisnis yang bagus di usaha tempe ini. Meski masih bekerja di pabrik milik orang lain, saya sudah merasakan hasil yang memuaskan,” ungkap Rahman saat ditemui di lokasi usahanya, Sabtu (20/12/2025). Ia mengaku bahwa keputusannya meninggalkan pekerjaan sebelumnya adalah langkah tepat untuk mengejar impian finansialnya.
Meski demikian, perjalanan Rahman tidak selalu mudah. Kendala utama yang dihadapinya adalah kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku utama tempe. “Harga kedelai naik hampir setiap hari, jadi harus pintar-pintar mengatur modal dan harga jual. Tapi saya tidak menyerah, karena tantangan ini justru membuat saya lebih semangat,” tambah Rahman.
Kisah sukses Rahman menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya bahwa tidak ada pekerjaan yang rendah selama dilakukan dengan serius dan melihat peluang dengan cermat. Di usia yang masih sangat muda, Rahman telah membuktikan bahwa usaha tempe bukan sekadar bisnis tradisional, tetapi bisa menjadi ladang penghasilan yang menjanjikan jika dikelola dengan baik. (MG-18)













Discussion about this post