Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Sejarah dibukukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. H. Aloei Saboe setelah sukses melakukan bedah jantung terbuka perdana di Gorontalo.
Hal ini menjadi pilar penting ditengah upaya Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea dan Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel dalam meningkatkan pelayanan di sektor kesehatan.
Lebih dari itu, bedah jantung terbuka menjadi tonggak penting penguatan layanan kesehatan rujukan, khususnya penanganan penyakit jantung di wilayah timur Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Muhammad Kasim menuturkan, operasi perdana ini merupakan momen bersejarah bagi daerah. Dia menilai kehadiran layanan bedah jantung terbuka menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat .
“Pelaksanaan bedah jantung terbuka perdana ini adalah pencapaian luar biasa bagi Kota Gorontalo dan Provinsi Gorontalo, sekaligus harapan baru bagi pasien jantung yang selama ini harus dirujuk ke luar daerah,” ujar Muhammad Kasim.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data rumah sakit, terdapat puluhan pasien dengan indikasi tindakan coronary artery bypass graft (CABG) yang belum tertangani. Dengan hadirnya layanan ini, diharapkan angka rujukan keluar daerah dan risiko keterlambatan penanganan dapat ditekan secara signifikan .
Sementara itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, yang mengikuti kegiatan secara virtual, menyampaikan apresiasi kepada RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe dan seluruh tim medis yang telah merealisasikan layanan bedah jantung terbuka di Gorontalo.
Ia menyebut Gorontalo menjadi provinsi ke-30 di Indonesia yang telah mampu melaksanakan layanan tersebut . “Penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan sekitar 260 ribu kematian setiap tahun. Artinya, setiap dua menit ada satu orang meninggal karena penyakit jantung. Karena itu, layanan jantung harus tersedia dan merata di seluruh daerah,” kata Budi Gunadi Sadikin .
Menurutnya, kecepatan penanganan menjadi faktor penentu keselamatan pasien. Jika layanan hanya terpusat di kota besar, risiko kematian akan semakin tinggi akibat keterlambatan rujukan.
Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan terus mendorong penguatan layanan jantung, termasuk bedah jantung terbuka dan kateterisasi, hingga ke daerah-daerah. Pelaksanaan operasi perdana ini turut disaksikan langsung oleh Gubernur Gorontalo bersama jajaran pemerintah daerah.
Pemerintah Kota Gorontalo berharap keberhasilan ini dapat berlanjut secara konsisten, sehingga masyarakat Gorontalo memperoleh akses layanan jantung yang cepat, aman, dan berkualitas di daerah sendiri.(adv)













Discussion about this post