Gorontalopost.co.id, PUNCAK BOTU — Komisi III Deprov Gorontalo mewarning proyek saluran irigasi Pilohayanga agar bisa selesai tepat waktu. Hal ini diingatkan saat Komisi III meninjau proyek tersebut, kemarin (7/12).
Ketua Komisi III, Espin Tulie, menegaskan bahwa peninjauan langsung perlu dilakukan agar DPRD memperoleh gambaran nyata mengenai tingkat penyelesaian pekerjaan. Ia mengingatkan bahwa pengerjaan seluruh paket oleh Balai Sungai dibatasi hingga 31 Desember sehingga progres harus benar-benar terjaga.
“Seluruh program dari Balai Sungai berada dalam pengawasan kami. Karena itu, kami turun langsung untuk melihat apakah progres di lapangan sesuai jadwal dan dapat rampung tepat waktu,” tegasnya.
Di lokasi pekerjaan, pihak kontraktor dari PT Brantas Abipraya menjelaskan bahwa mereka tetap optimistis penyelesaian proyek dapat dilakukan sesuai tenggat. Keyakinan tersebut didukung oleh penggunaan metode konstruksi yang kini mengadopsi teknologi terbaru.
Balai Sungai menjelaskan bahwa pembangunan irigasi Pilohayanga menggunakan material Geosynthetic Cementitious Composite Mat System (GCCMS), yaitu lembaran komposit setebal sekitar 1 cm yang digelar mengikuti kontur saluran sebelum disatukan menjadi satu lapisan utuh. Material ini kemudian diaktifkan dengan air untuk mencapai kekuatan maksimal.
“Teknologi GCCMS ini merupakan material impor dan dirancang lebih kuat dibanding metode plester konvensional,” jelas perwakilan Balai.
Teknologi tersebut sebelumnya telah digunakan di Lampung dan Papua, dan kini mulai diterapkan di Gorontalo sebagai upaya menghadirkan konstruksi yang lebih efisien, cepat, dan tahan lama.
Ketua Komisi III juga memastikan bahwa pengawasan DPRD akan terus berjalan hingga pekerjaan benar-benar rampung dan dapat digunakan masyarakat. “Kami akan kembali turun mengecek hasil akhir untuk memastikan kualitas, ketahanan, dan manfaatnya bagi masyarakat,” ujar Espin Tulie. (rmb)













Discussion about this post