Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Pelaksanaan Gorontalo Half Marathon (GHM) yang diwarnai beragam drama sebelum pelaksanaan, berakhir sukses, Ahad (7/12) kemarin. Ribuan runners berhasil menyelesaikan rute yang ditetapkan.
Sukses bersar GHM membuat Pemerintah Provinsi Gorontalo menetapkan iven lari yang digagas Pj Gubernur Rudy Salahuddin pada tahun 2024 lalu ini, menjadi agenda rutin setiap tahun, apalagi logo GHM telah resmi dipatenkan dan mendapat hak paten dari Kementerian Hukum dan Ham.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, mengapresiasi tingginya animo peserta dan dukungan masyarakat yang membuat GHM berlangsung sukses. Ia juga senang, GHM memberi efek langsung pada perputaran ekonomi masyarakat.
“Perekonomian bergerak, saya saksikan kiri kanan jalan, hampir di semua tempat ada pedagang UMKM aneka makanan,”ujar Gusnar usai helatan GHM. Begitu pun dengan industri perhotelan di Gorontalo, dalam beberapa hari terakhir okupansi penuh, lantaran kehadiran peserta dari luar daerah.
Pada pelaksanaanya, kemarin, kategori half marathon atau 21K dilepas langsung oleh ketua panitia, Danial Ibrahim. Kategori 10K dan 5K dilepas langsung oleh Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie. Total peserta GHM 2025 tercatat sebanyak 5.000 orang. Peserta terdiri dari 3.250 pelari kategori 5K, 1.000 kategori 10K, dan 750 kategori 21K.
Flag off kategori 21K dilakukan pukul 04.45 Wita. Flag off kategori 10K dilakukan pukul 05.15 Wita dan kategori 5K pada pukul 05.30 Wita. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp201 juta. Kategori lomba meliputi pelajar, umum, dan 21K master.
Seluruh rute lomba mengambil titik start dan finish di Lapangan Taruna Remaja. Penyelenggara juga menetapkan cut off time, yakni 3 jam 45 menit untuk half marathon, 2 jam 30 menit untuk 10K, dan 1 jam 30 menit untuk 5K.
Sebelumnya persiapan pelaksanaan GHM mengundang polemik, mulai dari urusan medali finisher yang bertuliskan nama Gusnar Ismail. Penulisan nama Gusnar Ismail diprotes banyak kalangan, salah satunya diduga kuat bernuansa politik, apalagi tidak menyertakan nama Idah Syahidah sebagai Wakil Gubernur Gorontalo.
Drama ini berujung pada penonaktifan Kadis pemuda dan olahraga, Daniel Ibrahim dari jabatanya. Polemik lainya terkait rute yang melintasi jalanan di Kota Gorontalo. Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea sempat ngotot tidak memberi izin penggunaan jalan kota, hingga akhiranya Wakil Gubernur Idah Syahidah menghubungi Adhan untuk meminta izin.
Adhan langsung menyetujuinya, Adhan mengaku salut dengan Idah, yang kendati tidak tertulis namanya di medali, tetap pasang badan dan berupaya agar GHM berlangsung lancar dan sukses. (tro)











Discussion about this post