Gorontalopost.co.id — Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo, dan Bupati Gorontalo Sofyan Puhi, melihat langsung realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Gorontalo, Kamis (31/7). Sejumlah sekolah didatangi, dan memastikan siswa menikmati menu MBG yang disalurkan setiap hari.
Di Kabupaten Gorontalo, terdapat sebanyak 21 ribu siswa penerima manfaat program MBG. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) jumlah itu meliputi murid TK hingga SMA/sederajat, ibu hamil dan menyusui, serta balita. “Saya bersama Forkopimda sudah meninjau pelaksanaan program MBG di sekolah dan dapur.
Alhamdulillah bagus, sesuai standar yang dikeluarkan oleh BGN. Kami meminta supaya terus dipertahankan karena ini menyangkut gizi bagi anak-anak kita,” kata Gubernur Gusnar Ismail usai meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Hutuo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Kamis (31/7/2025).
Gubernur Gusnar bersama unsur Forkopimda melihat langsung pemberian MBG kepada siswa di SDN 5 Hutuo dan SMK Negeri 1 Limboto. Jumlah siswa penerima manfaat MBG di SDN 5 Hutuo sebanyak 280 orang, sedangkan di SMK Negeri 1 Limboto ada 1.007 siswa. SPPG Hutuo melayani 17 sekolah, terdiri dari empat TK, 10 SDN, dua SMP, dan satu SMK.
Jumlah penerima manfaat yang dilayani sebanyak 3.120 orang. Total penerima manfaat yang saat ini terdaftar dalam akun BGN di Provinsi Gorontalo sebanyak 352.188 orang. Terealisasi hingga saat ini sudah berjumlah 28.190 orang. Sedangkan dapur SPPG yang beroperasi ada sembilan dapur. Empat dapur di Kota Gorontalo, tiga di Kabupaten Gorontalo, satu lagi masing-masing di Gorontalo Utara dan Pohuwato.
“Di Gorontalo dibutuhkan 118 SPPG. Dalam portal Mitra BGN sudah ada 98 calon dapur. Dalam proses pengusulan pembangunan baru sebanyak 37 dapur, proses persiapan 36 dapur, verifikasi empat dapur, survei lapangan tujuh dapur, dan siap operasional ada lima dapur,” pungkas Koordinator SPPG Provinsi Gorontalo, Zulkifli Taluhumala.
Sementara itu, Gubernur Gusnar mengapresiasi pengelolaan dan pengolahan makanan untuk program MBG SPPG Hutuo. Gusnar mengatakan dapur SPPG Hutuo harus menjadi acuan bagi dapur lainnya di Provinsi Gorontalo.
“Dapur ini harus menjadi acuan bagi yang lainnya. Pengelolaan dapur ini sesuai standar BGN, kebersihan dan higienisnya terjamin. Masuk ke dapur saja harus menggunakan sandal khusus yang sudah disediakan, pakai masker dan penutup kepala. Ini bagus sekali agar tidak terjadi kontaminasi pada makanan yang diolah,” kata Gusnar, kemarin.
Lebih lanjut Gubernur menuturkan, program MBG tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi, tetapi juga menjadi penggerak perekonomian masyarakat. Dapur SPPG bekerja sama dengan mitra yang menyuplai bahan-bahan mentah untuk dimasak, semuanya dibeli dari masyarakat.
“Tadi saya tanya untuk ayam di dapur SPPG Hutuo ini dibutuhkan 205 ekor sehari untuk dimasak. Kemudian ada sayuran, buah, tempe, telur, beras, dan daging. Semua itu dibeli dari masyarakat. Bisa kita bayangkan pergerakan ekonomi dan tentunya masyarakat punya pendapatan. Itulah dampak dari MBG yang merupakan program strategis bapak Presiden Prabowo Subianto,” tuturnya. (tro/*)











Discussion about this post