logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Salahnya Nasib

Lukman Husain by Lukman Husain
Wednesday, 16 July 2025
in Disway
0
Ekor pesawat Air India yang jatuh pada 12 Juni 2025 lalu. -AFP-

Ekor pesawat Air India yang jatuh pada 12 Juni 2025 lalu. -AFP-

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh:
Dahlan Iskan

 

HARUSNYA saya tidak menulis ini: Anda sudah tahu semua. Tapi sebagai orang yang begitu sering naik pesawat Boeing 787, kecelakaan ini sungguh aneh: dua mesin mati mendadak. Bersamaan pula. Tidak masuk akal.

Akhirnya nasib kita memang di tangan pilot –nasib pilot di tangan Tuhan. Atau di tangan istrinya. Atau siapa pun. Saat naik 787 ke Amerika p/p bulan lalu nasib saya baik.

Related Post

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Hemat Syarikah

Kesimpulan tim penyelidik kecelakaan Air India 12 Juni lalu sudah mengerucut: kecelakaan itu akibat kesalahan pilot. Satu pilot. Pilot A. Pilot satunya sudah berusaha cek. Telat. Pesawat sudah kehilangan daya dorong.

Ia hanya bisa mengaktifkan RAT. Agar turbin cadangan yang sangat kecil itu berfungsi. Tidak berhasil. Tidak ada lagi waktu. Pesawat sudah jatuh menimpa tempat pendidikan dokter di dekat bandara Ahmadabad, ibu kota negara bagian Gujarat.

“Kenapa saluran bahan bakar dimatikan?” tanya pilot B kepada pilot A.

“Saya tidak melakukannya,” jawab pilot A.

Pembicaraan itu terekam di black box yang sudah mulai dibuka isinya. Belum berhasil dibuka semua tapi bukaan sebagian itu sudah menjadi inti masalah: saluran bahan bakar ke mesin dalam posisi off.

Padahal posisi off hanya terjadi saat pesawat sudah berhasil mendarat dan sudah mencapai terminal. Pilot yang meng-off- kan. Saat pesawat mau berangkat pilot harus mengubah saklar bahan bakar dari off ke run.

Untuk membuat saluran bahan bakar itu off atau run tidak otomatis. Dibuat manual. Pilot harus dengan sadar sesadar-sadarnya untuk mengubah saklar itu off atau run. Disebut sesadar-sadarnya karena tidak mungkin saklar itu berubah karena tersenggol.

Harus ada dua gerakan dari tangan pilot untuk membuat off. Yakni menarik saklar itu ke arah badan pilot dan kemudian menekannya ke bawah. Begitulah penjelasan para pilot di banyak media di India.

Waktu pilot B melihat posisi saluran bahan bakar off pesawat baru satu menit lebih take off. Berarti baru dua menit dihitung dari pesawat bergerak meninggalkan start di landasan pacu. Masih begitu awal. Sudah di-off-kan.

Justru kalau off itu di posisi pesawat sudah terbang tinggi masih ada kemungkinan selamat. Dengan RAT, beberapa fungsi darurat masih bisa membantu. Lalu pesawat bisa melayang, meluncur ke bawah, mencari tempat pendaratan darurat.

Seperti Garuda Indonesia dari Lombok yang mendarat di sungai Bengawan Solo –ketika dua mesinnya mati di udara. Seluruh penumpang selamat. Hanya satu pramugari tewas –karena buru-buru loncat keluar pesawat.

Maka beberapa hari ke depan sorotan akan fokus ke pilot A Air India itu. Mengapa ia mematikan saluran bahan bakar. Mengapa di saat pesawat baru satu menit take off. Mengapa? Mengapa?

Bunuh diri? Baru bertengkar dengan istri? Terlibat pinjol? Atau terancam jadi tersangka?

Kalau motifnya ternyata bunuh diri maka ini kejadian keenam. Yang keempat di Indonesia. Pesawatnya terbang dari Palembang. Silk Air. Menuju Singapura. Tiba-tiba pesawat menukik di muara sungai Musi. Tahun 1997. Sebanyak 104 orang tewas terkubur di muara Musi.

Yang kedua, Anda masih ingat: Egypt Air. Jurusan Kairo-New York. Pesawatnya dimasukkan ke samudera Atlantik. Selebihnya Anda sudah akan tahu sendiri.

Kali ini Air India jurusan Ahmadabad–London.

Pesawat itu hanya berisi 241 penumpang dan awak. Berarti tidak penuh. Tidak mungkin kelebihan beban. Beda dengan jatuhnya pesawat Mandala di Medan. Mirip.

Sama-sama baru saja take off. Beda. Kecelakaan Mandala bukan karena pilot bunuh diri. Mandala teledor. Khususnya pegawai daratnya. Kelebihan beban. Terlalu banyak memuat durian Ucok untuk konsumen di Jakarta.

Kalau pun bunuh diri, pilot India ini pasti bukan karena bertengkar dengan istri. Sumeet Sabharwal, pilot A, tidak punya istri. Ia tidak pernah menikah.

Sumeet Sabharwal berusia 60 tahun. Lahir dan tinggal di Mumbai. Senior sekali. Paling senior. Bahkan sebenarnya sudah waktunya pensiun. Tidak mungkin salah dalam saluran bahan bakar yang off.

Pengalaman terbangnya sudah 8.200 jam. Ia keluarga penerbangan. Ayahnya, kini 90, adalah pejabat tinggi di otoritas penerbangan India. Ia punya dua sepupu: anak kakak perempuan satu-satunya. Dua-duanya juga pilot.

Menurut sang ayah ia akan pensiun dua-tiga bulan lagi. “Setelah pensiun ia akan lebih banyak di rumah bersama saya, ayahnya,” ujar sang ayah pada media di India.

Menurut sang ayah, pilot Sumeet Sabharwal orang yang disiplin. Ketika terbang jauh pun selalu telepon tetangga: agar memperhatikan ayahnya yang sudah tua.

Rasanya Sumeet Sabharwal tidak punya problem berat. Bahkan begitu sayang ayah. Jadi tetap tanda tanya besar mengapa saluran bahan bakar itu berubah ke posisi off.

Nasib memang di tangan siapa saja. Para calon dokter yang tidak bersalah apa-apa itu tewas kejatuhan pesawat. Pilot B tewas padahal sudah berusaha menghindarkannya. Nasib penumpang Mandala di tangan durian.

Bersandar pada nasib adalah salah satu pilihan untuk move on dengan cepat. (*)

Tags: Catatan Harian DahlanDahlan IskanDiswayHarian Dahlanharian diswayTulisan Dahlan

Related Posts

Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Sugiri Sancoko dan reog Ponorogo-Foto: Dokumentasi Pemkab Ponorogo-

Meritokrasi Ponorogo

Monday, 10 November 2025
Next Post
Hamim Pou menyuapi salah satu anak yatim dalam kegiatan Festival Anak Yatim di Bone Bolango saat dirinya menjabat Bupati. (foto : istimewa)

Hamim : Membantu Masjid Dianggap Maksud Jahat

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.