Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali memperkuat kapasitas akademiknya dengan bertambahnya sebelas guru besar tetap dari berbagai disiplin ilmu. Kenaikan jabatan akademik ini dinilai sebagai langkah penting dalam mendorong kontribusi nyata kampus terhadap pembangunan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan masyarakat.
Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., menyatakan bahwa capaian ini bukan semata gelar, melainkan amanah keilmuan yang harus diimbangi dengan tanggung jawab sosial. Ia menekankan pentingnya peran para profesor dalam memperluas dampak riset, inovasi, serta keterlibatan dalam isu-isu strategis lokal dan nasional.
“Proses menjadi guru besar membutuhkan dedikasi panjang. Tapi lebih penting dari itu adalah bagaimana ilmu dan pengalaman yang dimiliki bisa menjawab persoalan nyata di masyarakat. Kita ingin kehadiran para profesor ini memberi nilai tambah dalam kebijakan publik, pembangunan daerah, dan kemajuan akademik,” ujarnya, Selasa (24/6/2025)
Sebelas nama yang dikukuhkan antara lain Prof. Dr. Sastro Mustapa Wantu, M.Si. Prof. Dr. Lukman Laliyo, M.Pd., MM., Prof. Dr. Dewi Wahyuni K. Baderan, S.Pd., M.Si., hingga Prof. Dr. rer. nat. Mohamad Jahja, S.Si., M.Si., dan Prof. Dr. Ismail Djakaria, M.Si. Mereka berasal dari berbagai rumpun keilmuan, seperti pendidikan, pertanian, ilmu sosial, serta sains dan teknologi.
Eduart juga menyoroti kontribusi dua guru besar senior, Prof. Abd. Hamid Isa dan Prof. Ismail Djakaria, yang membuktikan bahwa produktivitas akademik tidak dibatasi usia. Menurutnya, keteladanan seperti ini sangat penting untuk mendorong semangat berkarya di kalangan dosen muda.
Di sisi lain, kehadiran para guru besar baru diharapkan memperkuat posisi UNG dalam upaya transformasi pendidikan tinggi, baik dari sisi kualitas pembelajaran, relevansi riset, maupun pengembangan keilmuan berbasis kearifan lokal.
“Dengan sumber daya yang semakin kuat, kita ingin UNG tidak hanya tumbuh secara institusional, tapi juga menjadi referensi dalam menyelesaikan tantangan-tantangan pembangunan, khususnya di kawasan timur Indonesia,” tegasnya.
Dengan tambahan ini, jumlah guru besar aktif di UNG kini mencapai 71 orang. Peningkatan ini diharapkan menjadi pemicu percepatan mutu akademik sekaligus penguatan peran UNG dalam ekosistem riset nasional dan internasional. (Mg04/Mg06/Mg08/Mg12)












Discussion about this post