Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Masyarakat Gorontalo tercatat menjadi masyarakat yang paling banyak mengkonsumsi cabai rawit atau rica di Indonesia.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Maret 2024, Provinsi Gorontalo merupakan daerah dengan konsumsi cabai rawit atau rica terbanyak di Indonesia.
Konsumsi rica masyarakat Gorontalo adalah sebesar 0,43kg perkapita per bulan. Hal ini menjadikan Gorontalo sebagai juara nasional konsumsi cabai rawit.
Sementara Sulawesi Utara yang juga masyarakatnya senang dengan selera pedas hanya berada di peringkat kedua dengan konsumsi rica sebesar 0,34kg perkapita per bulan. Provinsi ketiga dengan tingkat konsumsi rica terbanyak adalah Papua tengah yakni 0,30kg perkapita per bulan.
Sulawesi tengah berada diurutan ke empat dengan tingkat konsumsi rica sebesar 0,29kg perkapita per bulan dan Provinsi Lampung diurutan kelima dengan tingkat konsumsi rica sebesar 0,29kg perkapita per bulan. Lalu bagaimana prosesnya hingga Gorontalo menjadi provinsi dengan tingkat konsumsi rica terbanyak se-Indonesia?
Secara teknis, Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Prasaja Arifiyanto menjelaskan, SUSENAS dilaksanakan dua kali dalam setahun yakni dibulan Maret dan bulan September.
Untuk SUSENAS Maret 2024 dilaksanakan diseluruh Indonesia dengan 514 Kabupaten/Kota yang menjadi obyek sampel survei. Dalam proses survei ini menurut Prasaja Arifiyanto, unit observasi melakukan pendataan dengan pendekatan rumah tangga secara acak, terpilih dan dijadikan sampel.
“Komoditas yang kami catat dalam SUSENAS beragam. Semua barang dan jasa termasuk cabai rawit kami tanyakan dalam pencacahan Survei nasional tersebut. Kami mencatat dan mengamati konsumsi rumah tangga, dimana setiap rumah tangga bervariasi jumlah jiwa atau anggota keluarga, termasuk komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi tiap-tiap rumah tangga. Dari semua sampel yang ada dilakukan perhitungan dan perbandingan sehingga mendapatkan angka rata-rata yakni 0,43kg, ”jelas Prasaja, Selasa,(3/6) .
Uniknya, ada perbedaan konsumsi rica bagi masyarakat yang tinggal di perdesaan dan perkotaan. Prasaja mengungkapkan, dari data BPS secara kuantitas masyarakat yang ada di perdesaan secara rata-rata konsumsi cabai rawitnya lebih tinggi dari masyarakat perkotaan.
“Masyarakat di perdesaan, konsumsi cabai rawitnya lebih tinggi yakni sekitar 0,45kg perkapita per bulan dan untuk perkotaan lebih kecil yakni 0,40kg perkapita per bulan,”tambahnya.
Mengingat pola konsumsi masyarakat Gorontalo terhadap komoditas ini sangat tinggi. Prasaja menambahkan, agar masyarakat cenderung hati-hati dengan harga rica.
“Konsumsi ricanya besar, kita harus hati-hati dengan harga rica, banyak masyarakat terdampak. Kenaikan harga cabai rawit diGorontalo punya andil terhadap inflasi yang terjadi,”tukas Prasaja. (lyd)











Discussion about this post