Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Mantan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang juga ketua DPD I Golkar Gorontalo, marah besar terkait didepaknya wakil Gorontalo dari jajaran dewan komisaris Bank Sulut Gorontalo (BSG).
Rusli dikabarkan telah mengintruksikan fraksi Golkar di DPRD untuk menolak hasil RUPS tersebut, dan mendukung penarikan kas daerah dari bank dengan slogan ‘torang pe bank’ itu.
“Saya sudah meminta ketua Deprov (DPRD Provinsi), agar fraksi Golkar segera menggelar rapat dengar pendapat dengan Pemprov,”ujar Rusli dikutip dari rgol.id (Gorontalo Post Grup). Kata Rusli persoalan ini harus diselesaikan dengan tuntas.
Disingkirkanya wakil Gorontalo dalam jajaran dewan komisaris BSG kata Rusli harus ditolak, karena ini menyangkut nama Gorontalo. “Tidak boleh sekadar wacana, Gorontalo harus tolak keras hasil keputusan RUPS, baik itu secara politik maupun secara hukum,”ujar Aleg DPR RI itu.
Selain meminta Deprov Gorontalo, Rusli juga memerintahkan fraksi Golkar di DPRD Kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama. Keputusan DPRD, lanjut Rusli sangat penting untuk mendukung keputusan Bupati/wali kota dalam mengambil keputusan memindahkan dana daerah dari BSG.
Rusli menekankan, selama Sulut tidak menghargai keberadaan Gorontalo di BSG, dan juga ikatan ‘torang barusadara’ Gorontalo-Sulut, Gorontalo harus benar-benar menarik diri dari BSG. “Jangan bo cuma abis dicirita,”tegas Rusli Habibie.
Seperti diketahui di-era Gubernur Rusli Habibie, Gorontalo punya daya tawar tinggi saat RUPS BSG. Rusli berhasil menyematkan nama Gorontalo pada nama BSG yang dulunya hanya bernama Bank Sulut.
Setelah itu, berhasil menempatkan wakil Gorontalo pada jajaran komisaris, seperti Rustam Akili, dan Ferdiyanto Koniyo, termasuk menempatkan kantor wilayah BSG di Gorontalo. Hal itu pula yang membuat Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea ‘angkat topi’ dengan Rusli Habibie.
Adhan terang-terangan memuji politisi yang kerap berselisih paham denganya itu, lantaran berhasil menempatkan wakil Gorontalo di BSG. “Saya salut dengan Pak Rusli, waktu dia Gubernur Gorontalo mampu melakukan lobi-lobi hingga ada orang Gorontalo yang duduk di jabatan komisaris,”ungkap Adhan, kemarin. (rgol.id/tro/rwf)












Discussion about this post