Gorontalopost.co.id, SYDNEY — Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menyajikan pertandingan menarik antara dua tim Asia Pasifik yang saling berhadapan, sore nanti. Timnas Indonesia, dibawah asuhan Patrick Kluivert, akan melawan Timnas Australia, di Stadion Allianz, Sydney, pukul 16.10 WIB, atau jam 5 sore waktu Gorontalo.
Pertandingan ini menjadi sangat berarti bagi tim Garuda. Garuda harus menang agar memetik poin sempurna di Australia. Jika menang, tiket ke piala dunia makin pasti dikantongi Jay Idzes, dkk.
Saat ini tim Merah Putih menempati peringkat ketiga klasemen Grup C dengan enam poin dari enam laga atau satu poin di bawah Australia. Kemenangan akan membuat Indonesia naik ke peringkat kedua, namun tentunya Australia tak begitu saja menyerah, mereka pasti memberikan perlawanan hebat kepada tim asuhan Patrick Kluivert.
Pertandingan Indonesia vs Australia, tak saja penting bagi kedua timnas. Namun, sorotan juga tertuju pada dua pelatih yang dianggap medioker, Tony Popovic dari Australia dan Patrick Kluivert dari Indonesia.
Media Australia, The Roar, mengulas kedua pelatih ini dengan kritik tajam, menyebut mereka berdua memiliki perjalanan kepelatihan yang jauh dari meyakinkan, meskipun keduanya pernah meraih kesuksesan sebagai pesepak bola.
Kritik Terhadap Tony Popovic
Tony Popovic, yang dipilih sebagai pelatih Australia setelah Graham Arnold mengundurkan diri, mendapat banyak kritik atas gaya kepelatihannya. The Roar mengungkapkan bahwa pemilihan Popovic malah menimbulkan rasa pesimisme di kalangan penggemar, terutama setelah Australia hanya berhasil meraih satu kemenangan dalam empat pertandingan terakhirnya di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keputusan kontroversial Popovic untuk tidak memanggil beberapa pemain muda berbakat, seperti Mohamed Toure, Max Balard, Jack Iredale dan Nestroy Irankunda menjadi salah satu sorotan utama. Selain itu, cara timnya bermain, yang dinilai membosankan dan kurang kreatif, semakin memperburuk citra Popovic di mata suporter.
Kritik Terhadap Patrick Kluivert
Sementara itu, Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, juga tak luput dari sorotan. Meskipun memiliki karier cemerlang sebagai pemain, perjalanan kepelatihan Kluivert sejak pensiun ternyata jauh dari kata gemilang.
Dari masa jabatannya bersama Curacao, Kamerun, hingga klub Turki, Kluivert gagal menunjukkan performa yang meyakinkan. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan, termasuk perlu membuktikan dirinya untuk meraih kemenangan signifikan dalam beberapa pertandingan ke depan. Meskipun begitu, Kluivert tetap memiliki ambisi untuk membawa Indonesia melangkah lebih jauh di Piala Dunia 2026.
Menurut The Roar, Patrick Kluivert kini menjadi sosok yang banyak dipertanyakan, terutama setelah berbagai kegagalan yang ia alami bersama beberapa tim internasional. Meskipun ia memiliki reputasi besar sebagai pemain, kemampuan Kluivert sebagai pelatih masih jauh dari harapan.
Sebagai pelatih Timnas Indonesia, ia kini memikul harapan besar dari masyarakat Indonesia yang berharap dirinya bisa membawa Garuda terbang hingga ke Piala Dunia 2026. Namun, para suporter Indonesia juga merasa khawatir mengingat perjalanan karier Kluivert yang penuh dengan kegagalan.
Sebagai pelatih, Popovic dan Kluivert sama-sama dianggap medioker, dan para suporter kedua tim merasa khawatir dengan sepak bola negara mereka di tangan kedua orang tersebut. Bagi Australia, Popovic dianggap tidak mampu memberikan taktik dan strategi yang memadai, sementara Indonesia merasa cemas Kluivert tidak bisa memenuhi target yang diberikan federasi.
Sementara itu, Kluivert menyebut akan memecahkan rekor pahit yang sudah terjadi selama 44 tahun Garuda kontra Socceroos -julukan Australia-. Pertandingan ini menjadi debut Patrick Kluivert di Timnas Indonesia. Dia akan memainkan laga perdananya setelah ditunjuk untuk menggantikan Shin Tae-yong, pelatih Garuda sebelumnya yang sudah berjalan lima tahun.
Australia jelas bukan lawan mudah untuk Timnas Indonesia. Apalagi, Socceroos punya satu modal yang sangat luar biasa dan tak berpihak untuk skuad Garuda. Yakni rekor pertemuan kedua tim, di mana Garuda sangat inferior setiap melawan Australia.
Dari 20 bentrokan yang terjadi di ajang internasional, Timnas Indonesia cuma sekali menang dan empat kali imbang, sementara sisanya menelan kekalahan. Satu-satunya kemenangan itu diperoleh Timnas Indonesia 44 tahun silam.
Tepatnya pada 30 Agustus 1981 saat berjumpa di fase grup Kualifikasi Piala Dunia 1982 di Stadion Gelora 10 November, Surabaya. Saat itu Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan tipis atas Australia dengan skor 1-0. Gol semata wayang pasukan Merah Putih diciptakan oleh Herry Risdianto pada menit ke-88.
Patrick Kluivert mengetahui rekor buruk itu. Dia pun mengakui hal itu sudah sangat lama. Tapi dia pantang ciut. Eks penyerang Belanda itu berjanji akan memberikan kemenangan pertama untuk Timnas Indonesia setelah 44 tahun. “Sudah lama sekali. Ya, besok kami akan berusaha meraih kemenangan pertama setelah sekian lama,” ucapnya.
Menurut Patrick Kluivert, seluruh pemain Timnas Indonesia sudah sangat menantikan pertandingan melawan Australia. Sebab, laga ini krusial dan bisa memengaruhi nasib pasukan Merah Putih dalam persaingan lolos ke Piala Dunia 2026.
Sementara itu, dari arena lain, Jepang akan menjamu Bahrain sore ini. Skuad asuhan Hajime Moriyasu membutuhkan kemenangan untuk segera lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
Tapi Bahrain akan berupaya mencuri poin dari kandang The Blue Samurais. Jepang nyaman menduduki peringkat pertama klasemen Grup C dengan 16 poin dari enam pertandingan, sedangkan Bahrain pada posisi kelima dengan enam poin. (tro/jp)












Discussion about this post