Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Tim pengabdian kepada masyarakat (BIMA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Jurusan Keperawatan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) menggelar pelatihan penggunaan aplikasi SIREKAP DM sekaligus launching aplikasi SIREKAP Desa Bube, wilayah Kerja Puskesmas Suwawa pada Kamis (15/8/2024). Pelatihan penggunaan aplikasi SIREKAP DM yang digelar, meliputi pelatihan cloud data melalui SIREKAP-DM.
Menurut ketua tim BIMA UNG Jurusan Keperawatan FOK, Dr. Zainuddin, S. Kep, Ns.,M. Kep, pelatihan yang dilaksanakan pihaknya, merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi kader Desa Bube atas proses pelaksanaan kegiatan Posyandu tidak kondusif. Baik itu dalam hal pencatatan, administrasi dan pendokumentasian kegiatan Posyandu pasien DM.
“Terlihat yang terdaftar masih dilakukan secara manual dan konvensional berupa buku catatan, sehingga harapannya perlu adanya pencatatan dan sistem pelaporan Posyandu berbasis inovatif dengan basis teknologi digital untuk bisa digunakan oleh kader PRO-DM,” ujarnya. Kegiatan ini mendapat dukungan dari basis informasi penelitian dan BIMA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Agenda ini, adalah bentuk agenda tahun pertama percontohan di desa yang ada di Provinsi Gorontalo, yang kisaran beberapa tahun ke depan akan berlanjut hingga ada desa yang mengikut dengan adanya aplikasi SIREKAP DM dalam meningkatkan layanan kesehatan dan perhatian ke kader sebagai agen perubahan dalam memberikan pengetahuan, sikap dan perilaku pada Masyarakat,” ungkap zainuddin.
Dalam gelaran pelatihan beberapa kader di Desa Bube dan petugas program Puskesmas suwawa, para tim pengabdian melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan langsung cara mengoperasikan aplikasi SIREKAP-DM, mengukur kemampuan kader terkait screaning penyakit Diabetes melitus dan fungsi tugas Kader
“Setiap anggota pengabdian masyarakat mempunyai tugas masing-masing. Misalnya dalam pengenalan aplikasi SIREKAP-DM akan dikupas tuntas oleh Ahmad Azhar Kadim, S. Kom.,M.Kom. Konsep Diabetes Melitus dan screaning Diabetes Melitus dibawakan langsung saya dan Ita Sulistiani, S. Kep,Ns. M. Kep dengan materi tugas dan fungsi Kader,” sambung Zainuddin.
Bukan cuma itu saja, setiap tim pengabdian juga memberikan arahan, dengan harapan dapat meningkatkan kompetensi kader yang akan menjadi agen perubahan dalam memberikan pengetahuan, sikap dan perilaku pada pasien DM untuk mampu menjaga manajemen dirinya.
“Sehingga, dapat meminimalkan komplikasi yang akan dilakukan dengan mengadakan kelas edukasi kader. Sistem pelaporan POSYANDU akan dikembangkan sistem Posyandu PRO DM berbasis teknologi digital yang berkemajuan sesuai dengan era revolusi industry 5.0,” tutur Zainuddin.
Sementara itu, Sekdes Bube Meilinda Botutihe yang turut menghadiri kegiatan tersebut menilai bahwa dengan adanya aplikasi SIREKAP DM melalui cloud data base data pasien DM sangat membantu kader dalam menginput data, yang sebelumnya datanya masih diinput di catatan konvensiona.
Dia berharap, program ini mampu menjadi solusi dalam memperbaiki manajemen pendataan kader Posyandu PRO-DM dan peningkatan kesehatan sehingga diharapkan program ini dapat diterapkan dengan baik dan berlanjut.(*)











Discussion about this post