Gorontalopost.id, GORONTALO – Bagi ojek online, abang bentor, atau siapa saja pemilik dan pengguna sepeda motor berbahan bakar non listrik, siap-siap menguras kantong dalam-dalam.
Pemerintah kini punya rencana menaikan pajak sepeda motor berbahan bakar fosil, BBM.
Rencana ini disampaikan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.
“Kami juga rapat, berpikir sedang menyiapkan menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non listrik,” katanya dalam acara peresmian perusahaan mobil listrik Build Your Dream (BYD) disiarkan secara daring, (18/1) pekan lalu.
Salain untuk mengakselerasi ekosistem kenderaan listrik, menggerek pajak kenderaan sepeda motor itu juga menurutnya bagian dari upaya menekan polusi udara.
Selain itu, pajak sepeda motor yang mencekik para pengendara ojek online itu, nantinya akan digunakan untuk subsidi transportasi publik, seperti subsidi untuk kereta api cepat, whoosh, yang menjadi kebanggaan Presiden Jokowi.
“Sehingga nanti itu bisa mensubsidi ongkos-ongkos seperti LRT atau Kereta Cepat,” ujar Luhut. Nantinya, usul kenaikan pajak motor tersebut bakal dibawa ke dalam rapat terbatas (ratas) untuk disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi.
Rencana tersebut jadi salah satu strategi untuk menekan angka polusi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Kata Luhut, pemerintah telah melakukan berbagai cara semisal perbaikan infrastruktur transportasi, penerapan ganjil-genap, hingga akselerasi pengembangan kendaraan listrik.
“Ini kesempatan bagus untuk membuat Jakarta lebih bersih, membuat kita lebih sehat, dan mengurangi subsidi berobat yang sampai Rp 10 triliun yang kemarin diberikan Menteri (Budi Gunadi) Sadikin,” imbuhnya.
Selain kendaraan listrik, Luhut juga ingin memperbaiki kualitas udara lewat penerapan standar standar emisi Euro 4 dan Euro 5 bagi kendaraan bermotor.
“Kita juga sekaligus sekarang ini akan membuat kualitas solar atau bensin kita seperti Euro 4 atau Euro 5. Kemudian kita juga akan membuat kualitas daripada BBM kita, kita akan kurangi sulfurnya. Itu juga akan membuat kualitas udara Indonesia akan lebih bagus,” tutur Luhut.JUBIR
LURUSKAN PERNYATAAN LUHUT
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi, menegaskan bahwa tidak ada rencana pemerintah untuk menaikkan pajak sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat.
Jodi menjelaskan bahwa pernyataan yang diungkapkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Kamis (18/1) itu merupakan salah satu wacana yang dibahas dalam rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga terkait upaya perbaikan kualitas udara di Jabodetabek beberapa hari lalu.
“Pak Menko kemarin bukan berbicara soal menaikkan pajak sepeda motor dalam waktu dekat. Itu adalah wacana dalam rangkaian upaya perbaikan kualitas udara di Jabodetabek yang juga sudah sempat dibahas dalam Rakor lintas K/L beberapa hari lalu,” katanya di Jakarta, Jumat, dikutip ANTARA.
Usulan pajak kendaraan bermotor itu sendiri muncul dalam rakor tersebut sebagai upaya memberikan faktor pendorong untuk mempersulit penggunaan kendaraan pribadi dan membuat masyarakat terdorong menggunakan angkutan umum.
Usulan lain yang dibahas dalam rakor tersebut juga termasuk insentif, seperti diskon tarif bagi pengguna angkutan umum.
“Jadi itulah yang dimaksud oleh Pak Menko.
Tidak ada rencana untuk menaikkan pajak terkait kendaraan bermotor dalam waktu dekat.
Semua ini adalah wacana yang masih berada dalam tahap kajian mendalam, terutama untung ruginya terkait dengan manfaat dan beban yg akan ditanggung masyarakat.
Pemerintah tentu akan berhati hati dalam menerapkan pajak baru dan memastikan bahwa dampaknya tidak memberatkan masyarakat,” jelas Jodi. (tro/net/antara)












Discussion about this post