Gorontalopost.id – Pengendalian inflasi di Gorontalo sangat baik, selain menerapkan 4K yakni ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi yang efektif, Pemprov Gorontalo bersama stakeholder, serperti Bank Indonesia dan tim pengendalian inflasi daerah (TPID), terus melahirkan inovasi. Cara ini yang membuat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, memuji Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang diikuti secara virtual, Senin (30/1).
Menurut Mendagri Tito Karnavian, meningkatkan infrastruktur pembangunan jalan yang menghubungkan sentra produksi dengan pasar, merupakan bentuk inovasi yang tepat, terutama dalam hal pengendalian inflasi. “Yang disampaikan Gubernur Gorontalo (Hamka Hendra Noer,red) yaitu memperbaiki jalan yang menghubungkan antara sentra produktif dengan pasar sampai ke konsumen, ini penting. Karena ini juga yang diinginkan pak Presiden dan Menteri PUPR. Jangan sampai di daerah ada sentra produksi, tapi tidak memiliki akses menuju pasar sehingga membuat produksi di daerah tidak terserap. Seperti yang terjadi di Kalimantan Utara, produksi jeruk berlebihan tapi tidak terserap oleh pasar,” kata Tito.
Selain itu, mantan Kapolri itu juga memuji beberapa inovasi lainnya yang di gagas Pemprov Gorontalo, seperti bantuan alat panen, bantuan kapal 5GT bagi nelayan, layanan subsidi angkutan perintis darat, bantuan motor bercoolbox untuk penjual sayur dan ikan, juga pemberian bantuan benih padi. Mendagri bahkan menyampaikan, agar inovasi semacam itu dapat menjadi perhatian daerah lain. “Intinya pak Gubernur (Hamka,red) selain mewujudkan aspek 4K, tetapi itu juga menciptakan inovasi dan kreasi-kreasi baru,” puji Tito.
Mendengar penyampaian Mendagri tersebut, Pj Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, menjelaskan semua ini berkat komunikasi yang efektif yang dilakukan dengan stakeholder terkait, termasuk bersama Forkopimda.
Salah satunya dengan melakukan pemantauan ketersediaan pasokan dan harga komoditi pangan setiap hari. Selain itu juga rutin melaksanakan High Level Meeting (HLM) TPID dan memaksimalkan kerja sama antar daerah (KAD) antara lain dengan Provinsi Sulawesi Utara, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Utara. “Ada 4 aspek (4 K) yang kami lakukan dalam Pegendalian Inflasi sepanjang tahun 2022 sampai dengan Januari 2023 yaitu menjamin keterjangkauan harga, menjamin ketersediaan pasokan, menjaga kelancaran distribusi dan melakukan komunikasi yang efektif,” ujar Hamka.
Berdasarkan data BPS, sejak bulan januari sampai dengan Desember 2022 provinsi Gorontalo mengalami inflasi yang fluktuatif, dengan capaian inflasi Provinsi Gorontalo pada tahun 2022 sebesar 5,15% Year on Year (YoY). Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional yang sebesar 5,51% Year on Year (YoY) dan Provinsi Gorontalo menduduki urutan ke 8 inflasi terendah tahun 2022. (tro)











Discussion about this post