Gorontalopost.id – Di sejumlah daerah, warga yang membeli minyak goreng, khususnya minyak goreng curah, diwajibkan menggunakan aplikasi peduli lindungi. Di Gorontalo, kebijakan belum diterapkan. Hanya saja, aturan tersebut mulai mendapat penolakan dari para pedagang maupun pembeli.
Mereka menilai hal tersebut akan menyulitkan transaksi jual beli minyak goreng dengan beberapa alasan, salah satunya tidak semua pedagang maupun pembeli paham akan aplikasi dan smartphone.
Non Abdullah, salah seorang pedagang minyak goreng mengaku tidak setuju dengan penerapan aplikasi peduli lindungi atau surat vaksin dalam pembelian minyak goreng. Karena menurutnya, untuk saat ini tidak semua pembeli sudah melakukan vaksin.
“Saat ini belum ada diterapkan aplikasi peduli lindungi atau surat vaksin dalam pembelian minyak goreng, menurut saya juga ini penggunaannya terlalu ribet, apalagi bagi para pembeli dan mungkin ini akan memberi dampak bagi jualan saya,” kata Non Abdullah, pedagang di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Rabu (29/6).
Tidak berbeda pendapat Umpeng. Pedagang minyak goreng ini juga mengatakan bahwa saat ini belum ada penggunaan aplikasi peduli lindungi. “Kalau saat ini belum ada, mungkin nanti akan diterapkan. Kalau dari saya penggunaan aplikasi peduli lindungi atau surat vaksin tidak masalah bagi saya selaku penjual, tapi kalau sudah melibatkan pembeli itu lain lagi, pasti mereka akan kesusahan apalagi pembeli yang awam dan tidak paham,” katanya.
Sama halnya dengan penjual, salah seorang pembeli juga kurang setuju dengan akan diadakannya penggunaan aplikasi peduli lindungi atau surat vaksin pada pembelian minyak goreng.
“Saya kurang setuju kalau ini akan diterapkan karena sebagian pembeli pasti masih ada yang kurang paham dengan penggunaan aplikasi peduli lindungi atau surat vaksin tersebut,” ucap Eka, pembeli di Pasar Sentra Gorontalo.
Naning, pedagang di Kecamatan Kota Barat, mengatakan, pembelian minyak goreng curah menggunakan aplikasi peduli lindungi akan mempengaruhi penjualan. “Ini nantinya akan jadi persoalan, apalagi kalau yang belanja ibu-ibu, pasti mereka tidak mau ribet dengan aturan seperti ini,” tuturnya.(mg02/mg10/mg17/mg18/dan)












Discussion about this post