MARISA – GP – Jumlah penderita human immunodeficiency virus –acquired immunodeficiency syndrome (HIV-AIDS) di Gorontalo terjadi peningkatan setiap tahun, dan menyasar seluruh kalangan masyarakat. Kondisi ini mengundang perhatian serius komisi penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Gorontalo. Sosialisasi, edukasi, dan srceening pencegahan HIV-AIDS terus dilakukan, bahkan bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Seperti yang berlangsung di Lapas kelas II Pohuwato, Senin (7/3), KPA Provinsi Gorontalo melakukan srceening HIV AIDS kepada seluruh warga binaan. Kegiatan ini dihadiri langsung ketua asistensi KPA Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie. “Tugas KPA itu selalu sosialisasikan betapa peta pentingnya penanganan kasus HIV ini, makanya selalu dilakukan screening, termasuk seperti di Pohuwato,”ujar Idah.
Screening dilakukan dengan tujuan bisa mengetahui ada tidaknya warga yang terinfeksi HIV-AIDS. Jika ditemukan, jelas ada langkah-langkah tertentu yang mesti dilakukan, “Jangka pandeknya ini mengetahui langsung berapa jumlahnya, sehingga kami bisa melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap mereka yang terinfeksi,”katanya.
KPA lanjut Idah akan memberikan pendampingan termasuk pengobatan bagi yang terinfeksi. “Ini adalah langkah awal kami untuk cegah. Sebab dari tahun ketahun terus bertambah (kasus),”paparnya. Kasus HIV-AIDS termasuk yang di Gorontalo, lanjut Idah, seperi fenomena gunung es, yang nampak atau yang terdata dari hasil screening hanya permukaanya saja, padahal bisa saja banya warga yang terinfeksi tapi tidak mengetahuinya, lantaran belum melakukan screening atau pemeriksaan.
Dalam beberapa kasus, penderita HIV-AIDS baru mengetahui terinveksi penyakit mematikan itu setelah melakukan pengecekan kesehatan. “Ini perlu partisipasi dari semua pihak untuk kita mencegah agar terhindar dari HIV,”ujarnya.
Idah yang juga anggota fraksi Golkar komisi VIII DPR RI itu, menyebutkan, penderita HIV-AIDS tidak perlu melakukan isolasi,
sebab penyakit ini tidak mudah menular. HIV-AIDS hanya boleh menular melalui darah, dan cairan sperma. “Penyakitnya yang
dijauhi, bukan orangnya. (tro)












Discussion about this post