GORONTALO – GP – Kantor wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Gorontalo, menyelenggarana sharing session bersama Pemimpin Redaksi Gorontalo Post, Jitro Paputungan, Jumat (22/10). Diskusi yang berlangsung secara hybrid (tatap muka dan daring) itu, membahas tentang menulis kreatif di media masa dan peningkatan literasi. Sejauh ini, jajaran Kanwil DJPb Gorontalo rutin mengirimkan artikel terkait kinerja dan layanan direktorat jenderal perbedaharaan di Gorontalo ke Harian Gorontalo Post.
Kepala Kantor Wilayah DJPb Gorontalo, Sugiyarto, mengatakan, peran media sangat penting dalam menunjang kinerja pemerintah termasuk Kanwil DJPb Gorontalo. Menurutnya melalui peran media, masyarakat mengetahui apa saja program yang telah dilakukan, termasuk dampaknya ke masyarakat. “Tanpa peran media masyarakat tidak akan tahu apa yang telah kita kerjakan, sekali pun itu berprestasi. Makanya sharing session kali ini sangat penting,”ujar Sugiyarto. Ia mengajak jajaran DJPb Gorontalo untuk rutin menulis artikel ke media, sehingga dengan sendirinya peran DJPb akan lebih dikenal masyarakat. Ia menginginkan tercipta branding Kanwil DJPb Gorontalo yang baik di masyarakat.
Diskusi yang dipandu langsung Kabid Pembinaan dan Pelaksanaan Anggaran I, Kanwil DJPb Gorontalo, Ahmad Saprianoor itu, lebih banyak mengulas tentang bagaimana menuangkan ide menjadi tulisan. Pimred Gorontalo Post, Jitro Paputungan, mengatakan, ide menjadi ‘nyawa’ dalam sebuah tulisan. “Begitu menemukan ide, maka secapatnya ditulis. Karena ini DJPb maka tentunya ide itu harus didukung data, tulisanya juga harus fokus.
Misalnya terkait realisasi APBN, fokus tulisan adalah realisasi APBN itu, termasuk dampak ke masyarakat, dan kendala realisasinya,”ujar Jitro. Beda, lanjut Jitro artikel berita dan artikel opini. Berita dalam lembaga pemerintah biasanya disampaikan dalam bentuk press rilis, yang menyampaikan sebuah peristiwa atau kegiatan di lembaga itu. “Berita ada yang namanya hardnews, feature atau indepth news. Press rilis biasanya berupa hard news, itu memuat 5W+1H, dan menggunakan pola piramida terbalik,”terangnya.
Sedangkan artikel opini, adalah pendapat dari si penulis, fakta dan data digunakan untuk memperkuat pandangan penulis, bisa berupa hasil riset atau penelitian. “Gorontalo Post membuka kolom opini (persepsi) terbit setiap hari. Dan siapa saja bisa mengisi kolom itu,”tambahnya. Untuk bahasa, pada dasarnya media menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pembaca. “Istilahnya bahasa ‘pasar’. Artinya media ini umum, tidak hanya dibaca kalangan tertentu tapi semua kalangan. Kendati begitu wajib KBBI atau menggunakan bahasa Indonesia yang baik,”katanya.
Jika ada istilah atau kata yang kurang populer dimasyarakat, maka harus disertakan pengertianya. “Penulis jangan membebani lagi pembaca dengan harus mencari sendiri arti dari istilah-istilah yang ditulis. Bisa jadi tulisan itu ditinggalkan dan tidak dibaca,”ujar Jitro.
Peserta yang merupakan aparatur kanwil DJPb Gorontalo termasuk jajaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) antusias mengikuti sesi diskusi. Tiga penanya terbaik bahkan diberikan hadiah oleh Kanwil DJPb, begitu pun diakhir sesi, digelar kuis melalui aplikasi kahoot, yang pertanyaanya seputar materi sharing session. (rwf)












Discussion about this post