GORONTALO, GP – Pandemi Covid-19 membuat omset penjualan petasan dan kembang api menurun drastis. Padahal, ditahun-tahun sebelumnya, menjelang perayaan natal dan tahun baru sejumlah pedangan petasan mulai bermunculan di Kota Gorontalo. Seperti yang tarlihat di Jl. 23 Januari, Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, sejumlah pedagang musmiman sudah mulai membuka lapak, Jumat (18/12).
Pantauan Gorontalo Post, lapak-lapak penjual petasan sudah menjadi pemandangan biasa menjelang natal dan tahun baru. sejumlah warga mulai menjual aneka jenis petasan disejumlah titik di Kota Gorontalo. “Sudah lama saya menjual petasan, biasanya desember dan saat puasa sudah buka lapak. Tapi tahun ini sepi, pandemi ini berdampak sekali,” ujar Rena (27) kepad awak media ini.
Ia mengaku penjualan tahun ini menurun jika dibandingkan dengan tahun kemarin. Pada tahun sebelumnya, pengasilan Rena bisa mencapai Rp 1 juta untuk sehari penjualan petasan saat memasuki bulan Desember. Namun, tahun ini sehari hanya mencapai Rp 100 ribu. “Menurun sekali, biasnaya sekarang sudah banyak yang membeli. Apalagi puasa tahun ini saya tidak sempat jualan,” ujarnya.
Wanita kelahiran Bolaang Mongondow Timur itu mengaku hanya mengembangkan usaha petasan musiman. Petasan yang dijual merupakan hasil pembelian dari distributor yang menjual grosiran. Harga petasan pun beragam, tergantung jenis dan daya ledak. Harga mulai dari Rp 3 ribu hingga Rp 500 ribu per picis. “Apalagi sekarang pemerintah melarang perayaan tahun baru, biasanya saya dapat pesanan untuk kegiatan,” katanya.
Rena berharap penjualan tahun ini bisa membantu perekonomian keluarga. Petasan yang sudah dibeli bisa terjual semua, karena kalau lama tersimpan petasan bisa rusak dan ia merugi. (tr-69)
Comment