Gorontalopost.co.id, KWANDANG — Senin (20/10/2025) kantor Bupati dan DPRD Gorut didatangi puluhan masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahardika. Sebelumnya masa aksi ini mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Gorut untuk mempertanyakan perkembangan penanganan beberapa kasus dugaan korupsi seperti Bimtek BKAD tahun 2023-2024 dan juga dugaan korupsi pembangunan Masjid Jabal Iqro.
Saat masa mendatangi kantor Bupati Gorut dan meminta bupati langsung menerima aksinya, harus menelan kekecewaan karena yang menerima aksi mereka yakni Asisten I Setda Gorut, Abdul Wahab Paudi. Kecewa karena yang diharapkan tidak hadir, masa kemudian meminta Asisten I meninggalkan lokasi.

Masa aksi kemudian membakar ban bekas di teras kantor bupati Gorut, spontan aksi bakar ban ini mendapat perhatian dari oknum Satpol PP Gorut yang mencoba menyingkirkan ban tersebut. Suasana sempat memanas karena aksi spontan tersebut, ketegangan pun terjadi antara masa aksi dengan aparat keamanan saat itu. Adu mulut pun terjadi. Masa aksi menuding oknum tersebut sebagai penyusup.
Hal yang sama juga terjadi di depan kantor DPRD, saat masa aksi melakukan pembakaran ban, ada anggota Satpol PP yang mencoba memadamkan api tersebut dan kemudian mendapatkan tanggapan keras dari masa aksi, sehingga suasana kembali memanas dan tegang. Namun ini tidak berlangsung lama setelah dilakukan mediasi sehingga bisa diredam.

Aksi yang dipimpin oleh Sahrul Lakoro tersebut menggaris bawahi enam tuntutan yakni, pengusutan dugaan korupsi Bimtek BKAD 2023–2024, Transparansi dan penindakan terkait izin pengelolaan pulau di Gorontalo Utara, Usut dugaan korupsi pembangunan Masjid Jabal Iqro, Tindak tegas kasus kampanye menggunakan ijazah palsu, Tangkap dan laporkan para calo jabatan di lingkup pemerintahan, Copot Direktur RSUD ZUS yang dinilai bermasalah dalam kinerja pelayanan publik.
Tidak hanya itu saja, masa aksi mempertanyakan pemanfaatan dana CSR dari beberapa perusahaan yang beroperasi di Gorontalo Utara.
Keseluruhan aksi ini mendapat pengawasan dari pihak kepolisian dan Satpol-PP, termasuk unsur TNI-AD hingga akhirnya massa membubarkan diri secara tertib setelah menyampaikan seluruh tuntutannya. (abk)











Discussion about this post