Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Keputusan Pemerintah Kota Gorontalo memindahkan rekening kas umum daerah (RKUD) dari Bank Sulut Gorontalo (BSG) ke Bank Tabungan Negara (BTN) buntut seteru RUPS, rupanya memicu perseteruan antara kedua belah pihak.
Merespon pemindahan RKUD itu, BSG ternyata melaporkan Kepala Badan Keuangan (BK) Pemkot, Nuryanto ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tuduhan menerima gratifikasi.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea setelah menerima laporan dari Nuryanto terkait laporan itu, saat rapat koordinasi dan evaluasi Pemkot Gorontalo.
Namun langkah BSG ini tak membuat Pemkot ketar-ketir. Sebaliknya, Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea mengancam akan menarik aset Pemkot yang digunakan oleh BSG. Menurut, Adhan laporan ke KPK merupakan upaya BSG menakut-nakuti Pemerintah Kota Gorontalo.
“BSG menakut-nakuti, mereka anggap pemindahan RKUD gratifikasi,” ujar Adhan usai dirinya menerima laporan dari Nuryanto saat rapat koordinasi dan evaluasi (Rakorev) penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang berlangsung di Bandhayo Lo Yiladia (BLY) Ahad (10/8).
Bukannya kader, Adhan justru menantang BSG. Sebab, dia bilang, pemindahan RKUD tak diatur oleh perundang-undangan. Adhan pun merasa lucu dengan tingkah BSG yang melaporkan pihaknya ke KPK. Pasalnya, pemindahan RKUD juga pernah dilakukan oleh pemerintah daerah lain, namun BSG tidak melakukan hal yang sama.
“Pemprov saja nanti 2021 RKUD nya di BSG. Sebelumnya di BRI. Ada juga daerah lain, seperti Bone Bolango,” kata Adhan. “Jadi, mereka (BSG) takut. Karena mereka akan kewalahan dengan kredit ASN. Kurang lebih ada 2.000 ASN Pemkot Gorontalo yang punya hutang di BSG, totalnya kurang lebih Rp 17 miliar,” tambah Adhan.
Langkah BSG melaporkan Kepala BK, Nuryanto ke KPK bakal menambah panjang persoalan. Sebab, Adhan berencana akan menarik aset milik Pemerintah Kota Gorontalo yang diduduki BSG. “Kantor Cabang BSG itu, tanahnya milik Pemkot. Kalau mereka macam-macam, aset itu, akan kami ambil alih,” tutup Adhan.
Sebelumnya, Adhan Dambea murka, dan memastikan memindahkan RKUD Pemkot Gorontalo dari BSG ke bank lain, buntut hasil RUPS BSG yang dinilai mencoreng muka Gorontalo.
RUPS yang dipimpin Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling pada April 2025 itu, mendepak satu-satunya putra Gorontalo dari jajaran komisaris BSG, dan menggantinya dengan tim sukses Yulius saat bertarung pada Pilkada Sulawesi Utara tahun 2024. (rwf)











Discussion about this post