Gorontalopost.co.id,GORONTALO — Dari lahan kosong hingga menjadi bangunan megah, Dapur Makan Bergizi (MBG) kedua milik Yayasan Kumala Vaza Grup yang berlokasi di Kelurahan Wonggaditi Barat, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, kini resmi beroperasi. Dapur ini siap menyajikan makanan bergizi gratis bagi pelajar, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Peresmian berlangsung pada Ahad (10/8/2025) dan dilakukan oleh Wakil Wali Kota Gorontalo yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Efendy Rauf, S.Sos. Acara ini turut dihadiri anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, camat, pemangku kepentingan terkait, serta masyarakat setempat.
Pemilik Dapur MBG Wonggaditi Barat, Hi. Rosdiana Sennang, menjelaskan bahwa bangunan dapur dibangun sesuai standar BGN, dilengkapi fasilitas lengkap, dan dioperasikan oleh 49 relawan serta empat staf.
“Alhamdulillah, dalam waktu hanya sebulan, kami berhasil membangun dan merampungkan Dapur Makan Bergizi (MBG) kedua di Wonggaditi Barat. Untuk distribusi makanan, kami menyiapkan dua armada yang akan melayani TK, SMP, SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui di wilayah Kota Utara. Saya juga mengingatkan seluruh relawan untuk selalu mengutamakan kebersihan sesuai standar yang berlaku,” ujarnya.
Rosdiana berharap dapur MBG ini dapat berkembang sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto dan memberikan manfaat bagi relawan maupun masyarakat penerima.
Ditempat yang sama Ketua Yayasan Kumala Vaza Grup, Siti Fatimah Thaib bahwa kehadiran dapur kedua MBG kedua di Wonggaditi Barat ini adalah wujud komitmen Yayasan Kumala Vaza Grup untuk mendukung program nasional dalam penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat, khususnya pelajar, ibu hamil, dan ibu menyusui
“Kami percaya, pemenuhan gizi yang baik akan melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan siap bersaing menuju Indonesia Emas 2045. Karena itu, kami tidak hanya memastikan kualitas gizi makanan sesuai standar, tetapi juga mengutamakan kebersihan lingkungan dan tata kelola dapur” jelasnya
Sementara itu, Asisten II Pemkot Gorontalo, Efendy Rauf, menegaskan bahwa program nasional ini disambut penuh dukungan oleh pemerintah daerah. Selain memastikan kualitas gizi yang sudah diawasi tim khusus, kebersihan lingkungan dapur menjadi perhatian utama.
“Dapur ini harus bersih di dalam dan di luar. Lurah sebagai ujung tombak harus sigap memantau dan memastikan sampah tidak menumpuk, karena bau sisa dapur bisa merusak citra program,” tegasnya.
Efendy menambahkan, pemerintah telah menyiapkan mobil angkutan ekstra di sembilan kecamatan untuk membantu menjaga kebersihan. Ia menilai program ini memiliki dampak jangka panjang bagi generasi muda.
“Hasilnya mungkin baru akan terlihat 15–20 tahun mendatang, saat generasi yang mendapat makanan bergizi ini tumbuh menjadi generasi Indonesia Emas pada 2045,” pungkasnya. (Adv/Tr-76)











Discussion about this post