Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) Yayasan Kumala Vaza Grup di Desa Pentadio Barat, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, resmi dibuka, Sabtu (2/8/2025).
Kehadiran dapur ini menjadi langkah nyata mendukung program nasional dalam penanggulangan stunting, kekurangan gizi, dan ketimpangan akses pangan, khususnya bagi pelajar dan ibu hamil di daerah.
Peresmian dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie. Hadir pula Asisten I Setda Kabupaten Gorontalo Drs. Nawir Tondako mewakili Bupati Gorontalo, serta Koordinator BGN Provinsi Gorontalo, Zulkifli Taluhumala.
“Dapur ini menyiapkan 3.000 porsi makanan bergizi setiap hari. Sasarannya anak SD hingga SMA, juga ibu hamil dan menyusui. Ini bukan sekadar dapur, tapi bagian dari program nasional untuk peningkatan kualitas SDM dan penguatan ekonomi lokal,” ujar Idah saat diwawancara awak media.
Ia mengungkapkan, dari total 118 SPPG di Provinsi Gorontalo, baru 16 yang siap beroperasi. Khusus Kabupaten Gorontalo, baru 6 dari 32 yang berjalan. Hal ini menunjukkan percepatan implementasi masih menjadi tantangan tersendiri.
Idah juga menegaskan bahwa program MBG bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi bagian dari skema pembangunan SDM nasional. Selain membantu menekan angka stunting, dapur MBG juga membuka peluang ekonomi bagi petani, UMKM, serta penyedia bahan pangan lokal.
“Saya harap yayasan ini tetap eksis, jangan putus kontrak. Terus semangat memberikan pelayanan maksimal sesuai SOP dari Badan Pangan Nasional. Saya juga sangat mengapresiasi keterlibatan generasi muda, apalagi Ketua Yayasannya perempuan dan masih muda,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Kumala Vaza Grup, Siti Fatimah Thaib, menyebut keterlibatannya dalam program ini bukan hanya proses menjadi pengusaha, tetapi juga bagian dari kontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Dapur MBG ini dikelola oleh 53 orang, termasuk 49 relawan yang terbagi di bagian masak, pengolahan bahan, pencucian, administrasi, gizi, hingga distribusi,” jelasnya. Kepala Dapur, Anjani Eka Putri Ismail, menambahkan bahwa operasional dapur telah menggunakan sistem kerja yang mengacu pada standar dari pusat.
Sementara itu, Pemilik dapur, Sri Mulyati Thaib, menjelaskan bahwa distribusi makanan akan difokuskan di Kecamatan Telaga Biru, berdasarkan peta titik koordinat wilayah kerja yang sudah ditentukan pemerintah pusat. Dapur ini akan menyuplai makanan melalui dua armada dan empat sopir.
“Kami tidak saling bersaing, justru bersinergi antar pelaku dapur MBG. Distribusinya sudah diatur pusat, jadi tidak tumpang tindih di lapangan,” kata Sri Mulyati.
Ia menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu aktivasi virtual account dari pemerintah pusat sebagai prasyarat pencairan dana. Skema ke depan tidak lagi berbasis penggantian (reimburse), melainkan dana dikirim lebih dulu sebelum distribusi dijalankan. “Begitu virtual account aktif, kami langsung jalan,”tutupnya. (Adv)












Discussion about this post