Gorontalopost.co.id — Gubernur Gusnar Ismail melepas kontingen Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Provinsi Gorontalo yang akan mengikuti Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dari 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Pelepasan berlangsung di rumah jabatan gubernur, Selasa (22/7)
Pada Fornas VIII, kontingen Kormi Provinsi Gorontalo berjumlah 174 orang, terdiri dari 143 pegiat, 20 ofisial, dua wasit, dan sembilan panitia. Adapun yang terdaftar secara resmi pada Fornas VIII sebanyak 17 induk olahraga, yaitu Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (Perbafi), Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara (LSPSN), Beladiri Kempo Indonesia (BKI), Yayasan Pendidikan Olahraga Karate (YPOK), Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI), dan Asosiasi Airsoft Indonesia (Inassoc).
Adapula Asosiasi Olahraga Elektronik Indonesia (IESPA), Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia (Pelangi), Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI), Federasi Dance and Breaking Indonesia (FDBI), Indonesia Tradisional Karate Federation (INATKF), dan Perkumpulan Instruktur Aerobik dan Fitnes Indonesia (ASIAFI).
Selanjutnya ada Perkumpulan Bboy Indonesia (BBOYINDO), Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia (ASTA), Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia (PORTINA), Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), serta Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi).
“Kehadiran di NTB adalah wajah dari eksistensi Provinsi Gorontalo, itu penting. Ingat, NTB itu kulturnya sama dengan Gorontalo yang dikenal dengan provinsi seribu masjid dan kita datang dari provinsi Serambi Madinah. Insya Allah kita bisa berkiprah dengan baik di NTB,”ujar Gusnar Ismail.
Gubernur meminta Kormi untuk menggelorakan olahraga rekreasi. “Olahraga rekreasi merupakan komunitas yang eksistensinya ada di tengah-tengah masyarakat. Oleh sebab itu saya memandang sangat penting keberadaan Kormi bisa membina dan menggelorakan olahraga rekreasi ini,” kata Gusnar.
Ia mengutarakan, olahraga rekreasi memiliki manfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta menjadi ajang silaturahmi dan sosialisasi bagi masyarakat. Olahraga rekreasi yang dilakukan di waktu senggang juga dapat membantu kebugaran tubuh, mengurangi stres, dan meningkatkan suasana hati.
“Kalau di bidang ekonomi, olahraga rekreasi ini sama halnya dengan ekonomi kreatif. Semua bisa berkreasi dan berimprovisasi membentuk komunitas, tidak ada batas atau syarat-syarat tertentu seperti sepak bola yang harus kesebelasan. Nanti setelah Fornas kita akan berdiskusi lebih lanjut untuk mengaktifkan olahraga rekreasi ini,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Umum Kormi Provinsi Gorontalo Mikson Yapanto menyambut baik dukungan Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk memajukan olahraga rekreasi. Menurutnya, olahraga rekreasi merupakan bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan berbudaya.
“Olahraga apapun tanda dukungan pemerintah tidak akan jadi apa-apa. Olehnya itu dukungan pak Gubernur ini menjadi motivasi bagi kami untuk memajukan olahraga rekreasi di Gorontalo,” ujar Mikson. (tro/*)











Discussion about this post