Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Gebyar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 2025 yang digelar Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, di gedung Belle Li Mbui Kota Gorontalo, Sabtu (26/4) melibatkan sedikitnya 190 pelaku usaha dengan berbagai produk, seperti kerajinan tangan, olahan pangan, hingga fesyen. Kegiatan yang digelar bersama Pemprov Gorontalo, dan Dekranasda Gorontalo itu merupakan upaya mendorong UMKM naik kelas.
Rincinya, sebanyak 40 UMKM olahan pangan tampil di halaman gedung Belle li Mbui, sementara 150 UMKM dari kabupaten/kota pamer produknya di bagian dalam gedung. Ada juga stand layanan HKI dari Kemenkum, layanan izin edar BPOM, layanan Sertifikasi Jaminan Halal BPJPH, layanan Izin Usaha – NIB Dinas PM-PTSP serta layanan konsultasi kemasan dari Diskumperindag.
Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie berkesempatan untuk keliling dan berbelanja di stand UMKM. Idah menilai pelaksanaan Gebyar UMKM tahun ini sudah sangat baik. Penataan ruangan dinilai sudah seperti acara serupa yang digelar di kota-kota besar.
“Penataannya, stand-nya, produk-produknya sudah lebih bagus dari tahun tahun lalu. Mudah-mudahan dipertahankan dan ditingkatkan supaya menarik minat warga dan tamu yang datang. Seperti tadi ada beberapa tamu dari IDI yang pas ada di Gorontalo berkunjung ke sini,” kata Idah saat diwawancara, seperti dikutip laman resmi Pemprov Gorontalo.
Gebyar UMKM Gorontalo 2025 dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Dekranasda Periode 2025-20230. Ny. Nani Ismail Mokodongan dilantik sebagai ketua oleh Gubernur Gusnar Ismail. Ketua Harian dijabat oleh Kadis Kumperindag Risjon Sunge dibantu oleh para pengurus lainnya.
Kepala BI Gorontalo, Bambang Satya Permana, dalam kesempatan itu meyakini jika UMKM terus tumbuh, sebab selama ini UMKM memiliki daya tahan dalam menghadapi tantangan glonal. “UMKM telah terbukti menjadi penopang saat krisis moneter 1998 dan pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Ini membuktikan ketangguhannya,” ujarnya.
Menurut Bambang, ketahanan tersebut menjadi alasan BI terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan guna meningkatkan daya saing UMKM, salah satunya dengan kurasi produk unggulan. (tro)












Discussion about this post