Gorontalopost.co.id, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Rusli Habibie, di istana negara, Kamis (20/2).
Gusnar – Idah dilantik bersama 480 pasang kepala daerah dan wakil kepala daerah di Indonesia. Dalam menjalankan roda pemerintahan, pasangan dengan akronim GAS ini tidak menargetkan kinerja 100 hari, kendati begitu Gusnar-Idah meminta masyarakat menilai kinerja mereka di 100 hari itu.
“Dari tadi (kemarin,red) banyak pertanyaan tentang kinerja 100 hari. Di sini kami menyampaikan, terkait program yang 100 hari, kami tidak memiliki itu. Tapi silahkan publik menilai ketika nanti sampai pada 100 hari, apa yang sudah dilakukan oleh Pak Gusnar dan Bu Idah, karena itu lebih realistis,” kata Gusnar, kepada wartawan usai sertijab bersama Pj. Gubernur Rudy Salahuddin, di Jakarta, kemarin.
Gusnar mengatakan, dalam menjalankan pemerintahan, tentunya bukan hanya 100 hari pertama, tapi selama periode masa jabatan berlangsung. “Karena kalau kita hanya susun program 100 hari, setelah itu jangan sampai kita hanya tidur saja, padahal kita kerjanya harusnya lima tahun kedepan. Jadi silahkan dievaluasi saja setelah kita 100 hari kerja,” tambahnya.

Hal yang sama juga disampaikan Idah Syahidah. Mantan anggota DPR RI komisi VIII ini menyebut, saat ini yang harus dijalani dan diawasi adalah program Makan Bergizi Gratis (BMG).
Karena untuk saat ini belum semuanya terlayani di Provinsi Gorontalo. Sehingganya pasangan dengan slogan GAS ini ingin memastikan, ketika sudah di Gorontalo bisa langsung bekerja tanpa menunggu 100 hari.
“Seperti tadi kata pak Gusnar, kami langsung kerja dan kerja untuk memenuhi janji-janji kampanye kami. Kemudian juga pastinya sebentar lagi kita akan berhadapan dengan bulan Ramadhan. Tentunya ketahanan pangan dan juga ketersediaan stok pasar harus tetap diawasi. Sehingga tidak akan ada kegaduhan dalam pendistribusian, serta tidak ada kenaikan harga,” tutur Idah.
LUPAKAN RIVALITAS POLITIK
Sementara itu, Gusnar Ismail mengajak masyarakat Gorontalo untuk melupakan rivalitas politik yang terjadi selama proses pemilihan kepala daerah tahun lalu. Menurut Gusnar, pembangunan di Gorontalo lebih membutuhkan perhatian dari pada terjebak dalam isu persaingan politik yang bisa memecah belah persaudaraan serta persatuan dan kesatuan.
Menurutnya konstalasi politik telah usai dan saatnya fokus pada upaya untuk mencapai visi menuju Gorontalo yang maju dan sejahtera. “Jangan ada lagi rivalitas politik. Tetapi saya tetap menginginkan ada pikiran banding dan alternatif dari berbagai pihak terkait pembangunan. Yakin dan percaya bahwa saya dan ibu Idah mendengar itu, walaupun tidak direspon saat itu juga,” kata Gusnar.
Hal senada juga disampaikan Wagub Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie. Wagub perempuan pertama ini mengatakan bahwa politik itu ada waktunya, dan sekarang sudah selesai setelah dilantiknya kepala daerah oleh Presiden RI.
“Politik itu ada waktunya, kita sudah terpilih dan dilantik, jadi sudah selesai. Saatnya kita bersama membangun Gorontalo untuk lebih maju dan sejahtera tanpa ada rasa iri dan dengki,” tutur Idah.
Istri mantan Gubernur Gorontalo dua periode, Rusli Habibie, ini berharap ada masukan, saran, solusi, dan kritik dari berbagai pihak terkait pelaksanaan pembangunan di Gorontalo. Menurutnya seluruh masyarakat memiliki tanggung jawab besar dalam membangun Gorontalo.
“Mari sama-sama kita bangun Gorontalo lebih baik lagi. Pesan khusus dari pak Rusli kepada saya untuk tetap menjadi Idah yang dulu, rajin turun lapangan dan dekat dengan masyarakat. Ini tidak mudah, tapi pesan beliau itu akan saya laksanakan sepenuh hati demi Gorontalo,” pungkas Idah.
Hal yang sama juga menjadi penekanan Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya saat pelantikan ratusan pasang kepala daerah, kemarin. Prabowo menegaskan agar kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk melupakan perbedaan latar belakang partai politik dan fokus bekerja demi kepentingan rakyat.
“Walaupun kita berasal dari partai berbeda-beda, agama berbeda-beda, suku berbeda-beda, tapi kita telah lahir di keluarga besar Nusantara, keluarga besar Republik Indonesia, keluarga besar merah putih, keluarga besar Bhineka Tunggal Ika. Kita berbeda-beda tapi kita satu,” ujar Prabowo.
Prabowo pun mengucapkan selamat kepada kepala daerah yang dilantik. Kata dia, mereka telah melalui rangkaian kampanye yang tidak mudah. Namun, pada akhirnya para kepala daerah berhasil mendapatkan kepercayaan rakyat.
“Saya ingin ingatkan atas nama bangsa Indonesia bahwa saudara dipilih, saudara adalah pelayan rakyat, saudara adalah abdi rakyat, saudara harus membela kepentingan rakyat, saudara harus menjaga kepentingan rakyat kita, saudara harus berjuang untuk perbaikan hidup mereka. Itu adalah tugas kita,” kata dia. (tro)










