Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Ini menjadi pelajaran berharga bagi para orang tua untuk menjaga dan mengawasi secara ketat pergaulan anak-anaknnya terutama yang sudah menginjak usia remaja. Pasalnya, pergaulan bebas anak remaja saat ini kian merajalela.
Seperti yang dialami oleh seorang gadis dibawah umur di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo menjadi korban dugaan pencabulan secara bergilir oleh puluihan remaja sesusiannya Jumat (24/1/2025). Dugaan pencabulan terhadap mawar (nama samara,red) itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 22.00 wita.
Berawal ketika Mawar pamitan kepada ibunnya untuk minta izin keluar bersama teman laki-laki Mawar Namun, ibu korban yang sudh memiliki firasat buruk memutuskan untuk tidak mengizinkan Mawar keluar malam karena merasa khawatir jika teradi sesuatu yang tidakdiinginkan terhadap anak kesayangannya tersebut.
Hanya saja, Mawar tetap memaksakan diri dan membujuk ayahnya untuk mengiinkannya keluar malam besama pria yang sudah menunggunna diluar ruimah. Ayah korban yang merasa sayang dengan Mawar akhirnya mengijinkan anak gadisnya itu keluar dengan syarat agar cepat pulang.
Namun, ketika malam sudah mulai larut, sekitar pulul 24.00 wita, Mawar tidak kunjung pulang ke rumah. Ayah Mawar yang sudah mulai kuwatir akhrnya mencari Mawar di seputaran taman telaga. Namun keberadaan Mawar tidak ditemukan. Setelah esok harinya, Hp Mawar dihubungi aktif, tapi tidak ada respon.
Kemudian orang tua korban berusaha mencari hingga akhirnya mendapat informasi dari teman Mawar yang ikut membantu mencari keberadaan Mawar. Gadis bela itu akhirnya ditemukan di lapangan Padebuolo Kota Gorontalo.
Setelah dijemput, Mawar langsung dibawa orang tua ke Polsek Telaga untuk dimintai keterangan. Saat fisik Mawar diperiksa, ditemukan adanya kekerasan seksual, dimana korban dipaksa oleh Terlapor inisial RP alias Mat untuk berhubungan layaknya Suami istri. L
ebih memiriskan lagi, Mawar mengakui pula bahwa selain RP, ada sejumlah laki-laki lain yang juga teman RP diduga ikut melakukan persetubuhan terhadap Mawar secara bergilir. Hal ini praktis membuat Mawar menjadi trauma dan takut.
“Ya, setelah menerima laporan dari keluarga korban, kami bergerak cepat untuk memburu para pelaku. Tidak butuh waktu yang lama, sebanyak 20 terduga pelaku langsung kami amankan di Polda Gorontalo. Saat ini telah dilakukan proses penyidikan lebih lanjut,”ungkap Dir Reskrimmum Polda Gorontalo Kombes Pol. Yos Guntur Yuni Fauris Susanto, SH., SIK., MH kepad wartawan, Selasa, (28/1/2025). (roy)










