Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Panitia Seleksi (Pansel) jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo yang menghentikan sementara tahapan seleksi, diharap tidak digiring ke persoalan politik. Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo menyebut, penghentian seleksi Sekda sama sekali tidak terkait politik, atau pun mendapat tekanan dari pihak tertentu.
“Pansel sudah datang ke saya. Mereka melaporkan tahapan seleksi yang ditunda. Kenapa Pansel melaporkan, karena yang menSK-kan adalah saya selaku Bupati, jadi anda di Sk-Kan laporkan pekerjaan tersebut, dan lapokran ke saya dan bukan ke yang lain,” ungkap Nelson, kepada wartawan di rumah jabatan Bupati, di Limboto, Kabupaten Gorontalo, Selasa (10/12).
Dikatakan Nelson, kata menunda itu karena jadwal tahap ke dua itu sudah dijadwalkan dari tanggal 9 sampai 11 Desember tetapi tahapan itu tak bisa dilakukan karena menunggu assessment dari BKN dan hasil assessment itu dilakukan 10 sampai 20 hari, sehingga jika tahapan kedua dilaksanakan tanggal 9 berarti terlewati, sehingga dilakukan penundaan.
“Kenapa mereka tunda sampai batas waktu yang belum ditentukan, karena memang belum tahu kapan datangnya nilai (asesmen) tersebut, dan setelah ada nilai tersebut baru dilanjutkan kembali tahapan oleh Pansel, sehingga tidak benar jika ini (seleksi) dihentikan,” tegasnya.
Nelson juga menilai jika pansel benar-benar mengikuti mekanisme yang ada dan berintegritas dan professional dan tidak terpengaruh dengan tekanan ataupun politik dan sejenisnya.
“Saya menyampaikan terima kasih karena pansel tetap professional serta mengikuti norma dan tahapan yang benar seuai aturan,” tutur Nelson. Ia juga menambahkan, ada yang dipersoalkan adalah soal edaran usia dan itu sudah dijawab berpatokan pada perpres.
Ditanyakan soal pengisian sekda yang dinilai buru-buru dan berupaya mengisi jabatan sekda dengan orangnya Bupati , sementara masa waktu Bupati Nelson akan berakhir, Nelson mengatakan, pengisian Sekda ini bukan baru dilaksanakan jelang pilkada tetapi sudah ada sejak ulan Juli kemarin dari Kemendagri.
Kalaupun ada unsure keinginan Bupati lama untuk menintervensi siapa yang akan terpilih, tidak mungkin seleksi ini diikuti oleh para ASN dari luar Kabupaten Gorontalo.
“Buktinya ada kepala Dinas dari Kota Gorontalo, Kepala Dinas Bone Bolango yang ikut mendaftar dan bukan tidak mungkin nilai mereka diatas dan masuk tiga besar dan ini bukti pelaksanaan ini benar-benar murni dan tidak ada tendensi politik dan lainnya,” tandas Nelson. (Wie)










