Gorontalopost.id, GORONTALO – Berbeda dengan Paskibraka putri tingkat nasional yang mendapat diskriminasi karena tidak dibolehkan berhijab oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), di Gorontalo paskibraka putri justeru semuanya berhijab.
Pemerintah Provinsi Gorontalo memastikan tidak ada ketentuan bagi angg0ta Paskibraka putri untuk berhijab atua pun melepas hijab. Hal ini nampak pada pengukuhan Paskibraka tingkat Provinsi Gorontalo oleh Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin di gedung Belle Li Mbui, Kamis (15/8).
Paskibraka Provinsi Gorontalo terdiri dari 13 siswa laki-laki, dan 12 0rang perempuan. Paskibraka perempuan atau putri, saat perekrutan semuanya berhijab, dan hingga bertugas pada pengibaran dan penurunan bendera, Sabtu (17/8) besok, semuanya juga berhijab.
12 Paskibraka perempuan itu terlihat cantik dengan hijab yang menutupi rambut, saat pengukuhan, kemarin. Untuk memberi ruang gerak yang lebih fleksibel, mereka menggunakan rok pendek dengan kaos kaki yang panjang hingga menutup aurat.
Kepala Kesbangpol Provinsi Gorontalo Imran Bali mengatakan, pihak pemerintah provinsi sejak awal mewajibkan paskibraka perempuan muslim yang mengenakan hijab tetap dengan hijabnya. Tidak ada larangan untuk itu.
“Tidak ada larangan atau aturan membuka jilbab bagi paskibraka perempuan. Bisa dan wajib berhijab kalau memang sejak awal yang bersangkutan berhijab,” kata Imran.
Sementara itu di tempat yang sama paskibraka perempuan, Nasywa Arvila Lahay mengaku dari awal menjadi calon paskibraka tidak pernah mendapatkan perintah dari panitia untuk melepas hijab.
Sebagai perempuan yang sedari kecil menggunakan hijab, siswi MAN 1 Kota Gorontalo ini sangat bersyukur diberi kesempatan untuk tetap berhijab menjadi petugas pengibar bendera di tingkat provinsi.
“Saya pribadi merasa jauh lebih baik pakai hijab, nyaman, walau latihan berhari – hari. Teman – teman lain juga demikian. Saat mendengar isu- isu bahwa paskibraka harus membuka hijabnya, kami kecewa. Kami sangat bersyukur di Provinsi Gorontalo tidak ada aturan itu, yang perempuan tetap berhijab,” tuturnya.
Sementara itu, prosesi pengukuhan, kemarin, berjalan penuh khidmat, upacara pengukuhan diawali dengan prosesi mengheningkan cipta dan pernyataan ikrar Putra Indonesia calon pengibar bendera pusaka oleh Ketua Penyelenggara Pemusatan Pelatihan Calon Anggota Paskibraka tahun 2024, yang juga adalah Purna Paskibraka Nasional, Putra Dwi Alfons. Kemudian pernyataan pengukuhan oleh pembina upacara.
Selanjutnya, prosesi pengukuhan dilanjutkan dengan mencium bendera Merah Putih oleh seluruh paskibraka. Kemudian pemasangan kendit secara simbolis oleh Pj Rudy. Diakhiri dengan pemberian ucapan kepada anggota paskibraka dan foto bersama dengan gubernur dan Forkopimda Provinsi Gorontalo.
Pj Gubernur Rudy Salahuddin, menyampaikan harapan besarnya untuk keberhasilan para Paskibraka yang akan bertugas pada upacara HUT RI nanti di halaman Rujab Gubernur Gorontalo, baik saat upacara penaikan bendera maupun penurunan bendera.
Pihaknya juga berterimakasih kepada jajaran TNI/Polri, Kesbangpol provinsi serta Alumni Paskibraka yang telah memberikan pelatihan kepada adik-adik calon paskibraka.
“Harapan besarnya tentu mereka bisa bertugas dengan sebaik-baiknya pada Upacara nanti. Karena mereka sudah berjuang, latihan di awasi oleh Kesbangpol provinsi dan juga TNI/Polri serta Alumni Paskibraka. Selain itu harapannya juga semoga Paskibraka kita semakin baik dan terus berprestasi dari sisi akademik dan bisa membanggakan Provinsi Gorontalo,” tuturnya.
Sebanyak 25 Paskibraka Gorontalo merupakan hasil seleksi di tingkat kabupaten/kota. Mereka diseleksi berdasarkan kemampuan dan intelektual masing-masing. Sejak 1 Agustus 2024 seluruh anggota Paskibraka memulai pemusatan latihan di Asrama Haji Gorontalo. (tro)











Discussion about this post