logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Banjir Tuhan

Jitro Paputungan by Jitro Paputungan
Monday, 10 July 2023
in Disway
0
Banjir Tuhan
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh:
Dahlan Iskan

JULI belum lagi tanggal 10. Hujan sudah datang lagi. Lebat. Panjang. Di mana-mana. Sampai heboh di medsos. Lumajang banjir besar. Bali banjir besar.

Hujan apakah ini?

Harusnya musim hujan 2022/2023 sudah lewat. Berakhir dua bulan lalu. Harusnya, musim hujan yang akan datang belum tiba. Masih jauh. Oktober depan.

Jumat-Sabtu lalu di Lumajang, Jatim, hujan tidak berhenti. Dua hari. Siang-malam. Hanya reda sebentar menjelang tengah hari. “Habis Jumatan hujan lebat lagi. Sampai Sabtu. Tidak ada redanya. Listrik padam,” ujar Imam, sahabat Disway di lereng gunung Semeru.

Related Post

Rahmanullah Lakanwal

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Anda sudah bisa menebak cerita selanjutnya: lahar yang selama dua tahun terakhir menumpuk di puncak Semeru pun runtuh. Longsor. Hanyut bersama air hujan. Mengalir deras ke arah sungai Regoyo. Disebut juga sungai Mujur.

Sungai Mujur inilah yang selalu memberikan kemujuran penduduk sekitar. Sungai ini menjadi sumber pasir kelas 1 yang tidak habis-habisnya. Terus dikeruk. Tidak bisa habis. Belum lagi tampak berkurang sudah ada banjir pasir baru dari puncak Semeru.

Sesekali banjir campur pasir itu terlalu besar. Sungai Mujur membawa kemalangan. Sampai menghanyutkan rumah penduduknya. Termasuk ke isinya. Pun manusianya. Bahkan juga jembatan-jembatan yang dilewatinya.

Sabtu sore kemarin beberapa rumah roboh. Hanyut. Empat orang hilang. Termasuk satu keluarga muda: suami-istri-anak.

Satu jembatan gantung juga runtuh. Tali penggantung jembatan itu putus. Videonya beredar di medsos. Terasa mengerikan.

Jembatan ini baru: belum setahun. Bahkan belum lagi genap 7 bulan. Panjangnya 120 meter. Yang membangunnya kementerian PUPR.

Jangan salah: ini bukan jembatan baru yang di jalur utama lintas selatan. Itu jembatan desa. Sebagai hadiah tambahan untuk Lumajang yang kala itu baru saja menderita akibat letusan Semeru dua tahun lalu.

Hadiah utamanya adalah jembatan besar di Piket Nol. Yang hancur akibat banjir lahar dua tahun lalu. Jembatan besar ini selamat. Banjir lahar kali ini tidak sebesar dua tahun lalu.

Letak jembatan gantung yang roboh itu memang tidak jauh dari hadiah utama tadi. Maka banyak yang mengira jembatan baru yang menghubungkan Malang dan Lumajang itulah yang roboh.

Tidak. Jalur selatan tetap aman.

Jembatan hadiah itu penting bagi penduduk dua RT di sana. Dua RT itu memang terisolasi di seberang sungai. Terisolasi benar juga tidak. Kalau lagi tidak ada banjir penduduk bisa melintasi sungai. Caranya: lewat dam beton yang melintang di sungai. Itulah dam menahan pasir.

Pun jembatan gantung itu tidak untuk mobil. Tidak ada yang punya mobil di dua RT tersebut. Itu jembatan untuk pejalan kaki dan sepeda motor. “Perbaikannya bisa cepat. Tinggal mengadakan tali baru. Fondasinya masih aman. Tidak bergeser,” ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Salah satu rumah yang roboh kemarin membuat Thoriqul Haq mencari jalan lain ­–meski thoriqul haq sudah punya arti ”jalan yang benar”. Pemilik rumah itu sebenarnya sudah punya rumah baru. Yang diberikan pemerintah secara gratis. Yakni di kompleks perumahan korban Semeru yang lalu (Disway November 2021).

Rumah itu tidak ditempati. Alasannya: jauh dari pekerjaan. Tinggal 15 orang yang belum mau menempati rumah rumah bantuan tersebut.

Sepanjang hari Minggu kemarin Lumajang terang. Langit belum cerah tapi tidak ada lagi hujan. Dalam bahasa orang desa di sana, “begitu mayat empat orang korban ditemukan, hujan berhenti”. Sungguh bahasa yang penuh dengan misteri lokal.

Bupati Thoriq kemarin keliling desa di lereng Semeru itu. Ia juga menangkap omongan orang awam yang perlu direnungkan. Kata mereka: “Semeru ini semakin tua. Makin sulit dimengerti. Maka kita yang harus lebih mengerti seperti apa Semeru tua itu”.

Seperti apa?

“Mulutnya semakin lebar,” kata mereka. Itu bisa mereka lihat dari bawah. Terutama sejak longsornya bibir puncak Semeru. Berarti Semeru tua semakin ”ndomble”.

Itu berarti Semeru akan semakin ”cerewet”. Ketika mulutnya masih kecil, sedikit lahar yang jadi banjir. Lewat mulutnya yang lebih lebar bisa jadi kian banyak muntahan laharnya.

Para insinyur kelihatannya harus lebih mengerti kelakuan Semeru yang kian ndomble. Mungkin perlu tali jembatan gantung yang lebih kuat.

Jadi, hujan apakah yang deras di bulan Juli ini?

Saya harus diskusi dulu dengan sahabat Disway di Badan Meteorologi. Yang jelas petani kembali senang. Inilah tahun ke lima tidak ada kemarau panjang.

Luar biasa.

Loyalis Presiden Jokowi bisa klaim berita baik ini: inilah bukti Tuhan sayang kepada Presiden Jokowi. Selama lima tahun petani bisa panen padi tiga kali.(*)

Tags: Banjir TuhanCatatan DahlanDahlan IskanDisway

Related Posts

--

Rahmanullah Lakanwal

Tuesday, 2 December 2025
Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Next Post
Dirgantara Motokart Drag Race 2023, Pertamina Beri Dukungan Penuh

Dirgantara Motokart Drag Race 2023, Pertamina Beri Dukungan Penuh

Discussion about this post

Rekomendasi

Seorang buruh ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi perusahaan yang ada di wilayah Bone Bolango, dan langsung dibawa oleh pihak Kepolisian ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Seorang Buruh Ditemukan Tak Bernyawa, Sempat Mengeluh Pusing dan Muntah, Keluarga Tolak Autopsi

Tuesday, 2 December 2025
Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Kepala Kantor Perwakilan LPS III, Fuad Zaen dan Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III Deputi bersama para media dalam kegiatan Meet Up, di Aston Gorontalo, Senin (1/1/2025).

LPS Tekankan Pentingnya Penjaminan Simpanan bagi Masyarakat

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.