Gorontalopost.id – Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota (Dekot) Gorontalo, Alwi Podungge meminta Pemerintah Kota Gorontalo untuk membebaskan biaya retribusi bagi pedagang lama, yang akan kembali menempati pasar Sentral yang baru. Karena menurut Alwi, kondisi ekonomi masyarakat Kota Gorontalo, khususnya para pedagang, belum begitu stabil pasca-pandemi covid-19.
“Saya menginginkan kepada pemerintah untuk ada subsidi (kepada pedagang), karena tiga tahun ini mereka hampir tidak ada aktivitas yang jelas membuat pendapatan mereka berkurang,” ujar Alwi, ketika diwawancara setelah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kadis Perindag Kota Gorontalo serta beberapa perwakilan pedagang. Selanjutnya Aleg berambut putih tersebut menambahkan, memang sebelumnya Walikota Kota Marten Taha, mengatakan, bawah retribusi belum dipungut dan Alwi berharap kebijakan tersebut sampai di tahun 2025.
“Memang kemarin Pak Wali Kota (Marten Taha) mengatakan retribusi belum dipungut, mudah-mudahan tahun ini juga seperti itu. Bahkan saya berharap kalau bisa sampai tahun 2025, kasih bernapas dulu mereka,” tambahnya. Selain itu Aleg Fraksi PAN tersebut, tak memungkiri bahwa tak adanya pungutan retribusi bisa berdampak pada penurunan pendapatan asli daerah (PAD). Pasalnya, sebagai daerah jasa, pendapatan Kota Gorontalo cukup bergantung bergantung pada sektor pajak dan retribusi dibanding pertanian dan lain-lain. “Tapi ini kan hanya setahun, pemerintah juga ada sumber dana lain. Setelah pedagang lega bernapas, baru itu kita kenakan retribusi. Untuk sekarang tidak apa-apa, karena itu untuk kepentingan hajat orang banyak,” pungkas Alwi. (Tr-76)












Discussion about this post