Gorontalopost.id – Seleksi Tilawatil Qur’an dan Al-Hadits (STQH) tingkat Kota Gorontalo yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat berakhir. Kegiatan yang berlangsung di Bandayo Lo Yiladia atau aula rumah jabatan wali kota itu, ditutup secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid, Sabtu (13/5/2023) malam.
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil alamin, kegiatan STQH tingkat Kota Gorontalo saya tutup dengan resmi,” ucap Sekda Ismail.
Ia mengatakan, pelaksanaan STQH tingkat Kota Gorontalo memiliki makna yang sangat penting dan nilai-nilai sakral yang perlu diambil dan direnungi bersama dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, kata dia, dengan kegiatan ini, setidaknya dapat menumbuhkan kesadaran spiritual tentang arti pentingnya ajaran Al-Qur’an dan hadits yang harus kita jadikan motivasi dasar dalam membangun kepribadian untuk Islam di era digital sekarang ini.
“Untuk itu, saya berharap pelaksanaan STQH kali ini tidak hanya sekedar ajak untuk mengukir prestasi semata, tetapi jadikan kegiatan ini menjadi sebuah wadah syiar Islam untuk lebih memasyarakatkan budaya membaca, menulis, dan menghafal baik Al-Qur’an dan hadits kepada masyarakat luas agar kandungan nilai-nilainya dapat teraktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Sekda Ismail.
Selain itu, juga sebagai sarana rasa kebersamaan, serta membangun kekuatan yang didasarkan pada nilai-nilai islami dalam rangka menyongsong pembangunan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman dan tenteram di lingkungan masyarakat Kota Gorontalo,” tegas Sekda.
Sekda Ismail menambahkan, jika momentun STQH ini dijadikan salah satu kesempatan dan peluang memperkuat dalam menanamkan benih-benih nilai Al-Qur’an dan hadits, maka dirinya sangat yakin dan percaya akan menuai hasil dalam mewujudkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia dan jauh dari kehancuran moral.
“Oleh karena itu, saya ingin berpesan kepada kita semua agar kegiatan STQH ini tidak hanya di ukur dari suksesnya penyelenggaraan dan tidak sekedar melahirkan bibit qori, qoriah, hafidz dan hafidzah terbaik. Tetapi, lebih dari itu kita ambil hikmah dan nilai tambah dari kegiatan STQH ini dengan harapan untuk dapat meningkatkan pemahaman,” ujar Sekda Ismail.
“Termasuk juga penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Qur’an dan hadits sebagai landasan kehidupan dalam membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT di Kota Gorontalo,” tambah mantan Kepala Bapppeda Kota Gorontalo itu. (rwf)












Discussion about this post