Gorontalopost.id – Diluar dugaan, Presiden Jokowi memutuskan mengganti Hamka Hendra Noer sebagai Penjabat Gubernur (Penjagub) Gorontalo. Meski Hamka mendapatkan dukungan utuh seluruh fraksi di DPRD Provinsi Gorontalo untuk terus menduduki jabatan itu. Penggantinya, Presiden memutuskan Ismail Pakaya menjadi Penjagub Gorontalo untuk masa jabatan satu tahun ke depan terhitung mulai 12 Mei 2023.
Diketahui, Ismail Pakaya masuk dalam tiga nama yang diusulkan DPRD Provinsi Gorontalo sebagai calon Penjagub. Selain Ismail Pakaya dan Hamka Hendra Noer ada satu nama lain yaitu Firdaus Dewilmar. Ketika itu, Hamka diusulkan oleh tujuh fraksi yaitu Golkar, PDIP, Nasdem Amanat, PPP, Gerindra, PKS dan Demokrat Nurani Bangsa. Ismail Pakaya diusulkan empat fraksi yaitu PDIP, Nasdem Amanat, Gerindra, dan PKS serta Firdaus Dewilmar diusulkan tiga fraksi yaitu Golkar, Nasdem Amanat, dan PKS.Kabar penetapan Ismail Pakaya sebagai Penjagub Gorontalo telah beredar luas di jagad media sosial, kemarin (10/5). Berawal dari viralnya postingan foto surat undangan pelantikan Penjagub Gorontalo yang ditandatangani Sekjen Kemendagri Suharjo Diantoro. Surat undangan dengan nomor 400.10.11/2527/SJ tertanggal 10 Mei 2023 itu ditujukan kepada Penjagub serta pejabat Forkopimda Gorontalo. Surat itu berisi undangan pelantikan Penjagub Gorontalo pada Jumat (12/5) pukul 08.30 wita di ruang sasana bhakti praja gedung C, Lt3 Kemendagri, jalan Medan Merdeka Utara.
Ketua Deprov Gorontalo Paris Jusuf saat dikonfirmasi tadi malam (11/5) mengaku telah menerima surat undangan pelantikan Penjagub Gorontalo, kemarin (10/5).
“Ya suratnya diterima kemarin. Dan penjagub yang akan dilantik pak Ismail Pakaya,” beber Paris Jusuf.
Dia mengatakan, keputusan penetapan Penjagub sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat. DPRD Provinsi Gorontalo hanya diminta untuk mengusulkan maksimal tiga nama calon ke Kementerian Dalam Negeri.
“Dan prosesnya sudah kita jalani. Jadi sekarang kita menerima sepenuhnya apa yang sudah diputuskan oleh pemerintah pusat,” ungkapnya.
“Nanti yang akan hadir mewakili DPRD Provinsi dalam pelantikan pak Kris Wartabone. Kebetulan saya ada acara partai di hari pelantikan,” sambung Paris Jusuf.
Beriringan dengan itu, Paris Jusuf menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Hamka Hendra Noer yang telah memimpin Provinsi Gorontalo selama satu tahun. Hamka disebutnya sudah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan penugasan pemerintah pusat. “Kami DPRD memberikan apresiasi terhadap pak Hamka yang selama bertugas telah menjadi mitra yang baik bagi DPRD,” ungkapnya.
Untuk Penjagub baru Ismail Pakaya, Paris Jusuf berharap bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh Penjagub sebelumnya. Utamanya pelaksanaan tugas utama yaitu memberikan dukungan maksimal terhadap kesuksesan penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Untuk tugas pemerintahan saya berharap Penjagub yang baru bisa secepatnya melanjutkan pekerjaan yang ditinggalkan oleh Penjagub sebelumnya. Utamanya berkaitan dengan pelaksanaan proyek yang sampai kini belum berjalan,” jelasnya.
Salah satu aspek menonjol dari kemitraan Penjagub Hamka Hendra Noer dengan DPRD Provinsi soal optimalnya pengakomodasian pokok pikiran (Pokir) DPRD dalam program dan kegiatan di setiap OPD. Ada kekhawatiran dari sejumlah anggota Deprov, pergantian ini akan berimbas pada pengakomodasian Pokir di APBD 2024.
Soal ini, Paris mengatakan, tak perlu ada kekhawatiran berlebihan soal ini. Karena pengakomodasian Pokir dalam APBD sebetulnya telah diatur oleh ketentuan yang ada. Sehingga ini menjadi hal normatif untuk mendukung perjuangan anggota DPRD dalam merealisasikan aspirasi rakyat yang masuk dalam Pokir. “Jadi tidak perlu ada kekhawatiran soal itu. Lagipula pokir kita ini kan sudah masuk dalam APBD,” tambahnya.
Wakil Ketua Deprov Kris Wartabone yang diwawancarai terpisah, juga membenarkan keputusan penetapan Ismail Pakaya sebagai Penjagub Gorontalo oleh Istana.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Penjagub Hamka Hendra Noer yang telah bertugas di Gorontalo,” tambahnya.
Untuk Ismail Pakaya yang akan dilantik menjadi Penjagub, Kris berharap segera melakukan konsolidasi struktural setelah resmi bertugas di Gorontalo. “Ini penting untuk melanjutkan tugas utama dalam mensukseskan Pilpres, Pileg, Pilkada dan pembangunan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, anggota Deprov dari fraksi Golkar, Sun Biki menyampaikan dua harapan untuk Penjagub baru Ismail Pakaya.
Pertama, Penjagub baru dihadapkan pada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Tapi karena alokasi waktu yang tersedia relatif terbatas, maka Penjagub baru harus lebih fokus menyelesaikan hasil evaluasi LKPJ Gubernur tahun 2022. “Terutama beberapa catatan strategis yang belum sempat ditangani Penjagub sebelumnya,” ungkap Sun Biki.
Kedua, tahun 2024, merupakan tahun politik. Sehingga diperlukan kehati-hatian Penjagub agar jangan sampai birokrasi pemerintahan yang dipimpinnya akan terkooptasi dengan warna-warni politik yang ada.
“Penjagub hendaknya mampu menjaga netralitas birokrasi sehingga tidak mengganggu kinerja pemerintahan yang sudah baik. Saya yakin pak Ismail mampu karena beliau adalah pejabat yang memulai karirnya dari bawah,” pungkasnya. (rmb)











Discussion about this post