logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Bahagia Sejahtera

Jitro Paputungan by Jitro Paputungan
Wednesday, 22 February 2023
in Disway
0
Bahagia Sejahtera
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh:
Dahlan Iskan

DOA saya untuk Gautam Adani. Khususnya di proyek Dharavi. Semoga konglomerat India itu bisa meneruskan proyek tersebut: membangun daerah terkumuh terbesar di India. Bahkan di Asia.

Dharavi artinya Dewa Parwati. Begitu banyak gadis India dengan nama depan Dharavi. Tapi kampung Dharavi di tengah kota Mumbai ini jauh dari gambaran ratusan gadis telentang dicat hijau. Di seluruh Dharavi, yang ada, ratusan ribu rumah kumuh. Banyak yang tidak dicat. Inilah kampung termiskin di sana.

Oktober depan Grup Adani akan mulai merombak Dharavi. Kalau jadi. Secara bertahap. Penduduk kampung seluas hanya 200 hektare ini hampir 1 juta jiwa. Terpadat di dunia. Termiskin pula.

Waktu Covid melanda India, di sinilah penularan tertinggi terjadi.

Related Post

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Hemat Syarikah

Sudah sejak 1997 pemerintah merencanakan itu. Selalu gagal. Tidak ada investor yang berminat. Biaya terlalu besar. Persoalan sosialnya terlalu ruwet.

Tapi pemerintah terlalu malu memiliki kampung dengan gelar serba ”ter” tersebut. Apalagi ekonomi India lagi bagus-bagusnya. Mumbai sendiri sudah berkembang jadi kota metropolitan yang modern. Kok di tengahnya ada Dharavi yang tidak dicat. Itu ibarat ada tahi burung di dekat pusar gadis telentang.

Yang pernah berusaha membangun Dharavi dan gagal termasuk perusahaan raksasa dari berbagai negara: Lehman Brothers Amerika, Dubai Development, Capital Land Singapura.

Tahun lalu dilaksanakan tender lagi. Tiga perusahaan mendaftar. Satu tidak memenuhi syarat teknis. Satunya lagi menawar sangat murah. Adani yang menang. Adani berani dengan investasi dua kali lipat dari yang kalah.

Kalau Adani sudah berhasil financial closing, Oktober depan bisa groundbreaking.

Kenapa Oktober?

Juli-Agustus-September tidak boleh ada penggusuran. Itu bulan-bulan rawan: monsoon. Musim hujan dan banjir. Orang miskin paling menderita di musim monsoon.

Mungkinkah proyek ini batal lagi? Akibat guncangan keras jatuhnya harga saham di grup Adani –kehilangan kekayaan hampir Rp 2.000 triliun dalam tiga minggu terakhir?

Kelihatannya Adani juga masih akan mengandalkan pendanaan dari bank pemerintah: Bank of Baroda. Inilah bank terbesar kedua di India, setelah Bank of  India.

Kantor Pusat bank ini di sebuah kabupaten. Di provinsi nun jauh: Gujarat. Di Kabupaten Adodara.

Bank of Baroda tergolong bank tua. Umurnya sudah 114 tahun. Perputaran uangnya lebih dari Rp 3.000 triliun. Operasinya di luar negeri lebih dari 100 cabang. Itu menandakan Gujarat memang provinsi yang perekonomiannya maju. Perdana Menteri Narendra Modi orang Gujarat. Gautam  Adani orang Gujarat. Mahatma Gandhi orang Gujarat.

Pimpinan Bank of Baroda, orang Gujarat, sudah mengindikasikan akan tetap menyalurkan kredit ke Grup Adani. Khusus untuk proyek Dharavi. “Kami tidak terlalu pusing dengan naik turunnya harga saham. Kami melihatnya per proyek,” ujar pimpinan bank tersebut seperti dilansir Times of India Jumat lalu.

Berarti Dharavi akan jalan. Inspirasi pembangunan daerah kumuh Dharavi ini datang dari Hong Kong. Tahun 1980 lalu masih ada daerah kumuh di metropolitan Hong Kong. Namanya Taihang ( 大坑). Yakni kawasan utara pulau Hong Kong. Dekat Causeway Bay yang terkenal itu.

Sejak Taihang dibangun tidak ada lagi kawasan kumuh di Hong Kong.

Ketika pemerintah India akan membangun Dharavi, 1997, biayanya baru sekitar Rp 100 triliun. Penundaan proyek ini berakibat biayanya naik. Terakhir sudah mencapai Rp 200 triliun.

Saya pernah ke Dharavi. Lebih tepatnya melihat Dharavi. Dari atas jalan layang. Sebelum pandemi. Saya sengaja berhenti di atas jalan layang itu: melihat sebagian Dharavi dari atas. Terlihat jelas rumah kumuh yang luar biasa. Saya lihat juga kolam pencucian pakaian yang membuat bulu roma bergidik.

Saya juga pernah masuk-masuk ke perumahan kumuh di Tanah Tinggi Jakarta. Kurang lebih serupa. Tapi Tanah Tinggi tidak seluas Dharavi. Tidak bisa ditonton dari atas jembatan layang.

Begitu luasnya Dharavi, sampai-sampai proyek ini baru akan selesai dalam 17 tahun. Tentu saat itu nanti kota Mumbai menjadi kota besar  pertama bebas kawasan kumuh di India.

Begitu terkenal kekumuhan dan kemiskinan Dharavi sampai banyak film dibuat di lokasi ini. Puluhan film. Salah satunya sangat terkenal. Anda pasti pernah menontonnya: Slumdog Millionaire (2008).

Adani memang belum terlihat bisa keluar dari kesulitan. Tapi doa orang miskin di Dharavi mungkin bisa membantunya. Mereka nanti tidak akan digusur. Mereka tetap mendapat rumah di gedung-gedung tinggi yang baru. Seperti di Taihang.

Memang sudah ada suara yang menolak: para perajin gerabah. Mereka tidak akan bisa lagi membuat gerabah di rumah susun. Padahal itulah usaha mereka.

Keberatan lainnya: mereka sudah telanjur merasa bahagia di kampung kumuh itu. Di situ, rasa kekeluargaan mereka sangat tinggi. Angka kejahatan sangat rendah. Toleransi sangat baik: 30 persen Islam, 65 persen Hindu. Tidak ada konflik agama seperti di banyak wilayah lain India.

Mereka pilih hidup rukun dan bahagia di kampung lama. Pemerintah kelihatannya pilih membuat mereka enak dipandang mata. (*)

Tags: Bahagia SejahteraCatatan DahlanDahlan IskanDiswaygorontalopostupdate

Related Posts

Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Sugiri Sancoko dan reog Ponorogo-Foto: Dokumentasi Pemkab Ponorogo-

Meritokrasi Ponorogo

Monday, 10 November 2025
Next Post
Pekerjaan drainase yang ada diseputaran pertokoan di Kota Gorontalo, hingga saat ini belum selesai dikerjakan, sehingga dikeluhkan oleh masyarakat. (F. Syamsurizal I. Sahur/ Gorontalo Post)

Pekerjaan Drainase di Pertokoan Dikeluhkan

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.