Gorontalopost.id – Bank Indonesia menginisiasi pengembangan ekonomi hijau sebagai upaya penyelamatan lingkungan, yang belakangan menjadi isu global. Upaya itu dilakukan dengan mendorong para pelaku usaha untuk beralih ke cara produksi yang lebih ramah lingkungan. Misalnya pelaku UMKM, sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat, UMKM diharapkan bertransformasi menjadi UMKM hijau.
Delapan pelaku UMKM di Gorontalo, masing-masing UMKM Salvador Dali penghasil kerajinan limbah hasil laut, UMKM Mutiara Laut penghasil kerajinan limbah laut, UMKM Coleteh Sampah menghasilkan kerajinan limbah/sampah, UMKm Tiara Handycraft menghasilkan kain ecoprint, UMKM H & R Collection berupa kerajinan limbah kulit jagung, UMKM Alata menghasilkan kerajinan eceng gondok, UMKM Usaha Jaya menghasilkan kerajinan eceng gondok, dan UMKM Karawo Khumairah, kerajinan sulaman karawo ikat, antusias mengikuti capacity building yang digelar kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, di Bali, Sabtu (4/2). Di daerah industri pariwisata ini mereka belajar pengembangan UMKM hijau. Sejumlah narasumber dihadirkan, seperti, dari Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Deputi Kepala BI Bali, GA Diah Utari, serta pelaku UMKM Hijau di Bali, Agung Indra, founder Agung Bali Collection yakni UMKM yang bergerak dibidang fesyen tenun Bali, yang menggunakan kain dan pewarna kain dari bahan alam.
Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha mengatakan, pengembangan UMKM hijau merupakan komitmen Bank Indonesia untuk terus mendukung pengembagan UMKM di Gorontalo, yang kedepanya diharuskan bertransformasi ke green ekonomi, yakni aktivitas perekonomian dengan meminimalkan risiko pencemaran lingkungan hidup. “Upaya ini juga bentuk perhatian Bank Indonesia terhadap penyelamatan lingkungan,”katanya. Green economy, lanjut Dian Nugraha, menjadi salah satu rencana transformasi ekonomi dalam jangka menengah hingga jangka panjang untuk mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan. ” Kesadaran masyarakat atas produk dan jasa yang berorientasi lingkungan semakin tinggi. Hal ini membuat potensi pengembangan UMKM Hijau, yang akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM,”katanya. Misalnya kata dia, di Gorontalo, yakni UMKM yang mengembangkan kerajinan dari bahan kain ecoprint, dimana bahn kain dan pewarnaan sepenuhnya dari bahan ramah lingkungan. Begitu pun dengan UMKM Mutiara Laut dari Desa Torosiaje yang mengolah limbah laut menjadi kerajinan. “Hal ini menegaskan semangat Bank Indonesia dalam mendukung UMKM sebagai pilar ketahanan ekonomi Indonesia,” kata Dian Nugraha.
Capacity Building Pelaku UMKM merupakan bukti komitmen Bank Indonesia untuk terus mendukung UMKM. Di Bali sendiri, menjurut Deputi Kepala Bank Indonesia Bali, Diah Utari, pihaknya juga terus mendorong para pelaku UMKM dan industri kratif mengembangkan produksi dari bahan-bahan yang ramah lingkungan. “Kami terus mendorong UMKM binaan kami untuk memperhatikan keberlangsungan lingkungan sekitar,”katanya. Misalnya yang dilakukan Bank Sampah Wastu Lestari Bali. Bank sampah ini merupakan bank sampah induk di Bali, yang konsisten melakukan pengelolaan sampah dengan memilah beragam jenis sampah yang diperoleh dari masyatrakat. “Sampah anorganik, sampah kertas, maupun sisa-sisa makanan itu dipilah. Sisa-sisa makanan kita olah untuk menghasilkan pupuk cair/kompos,” kata Diah Utari.
Sementara itu, Agung Indra, founder Agung Collection, UMKM yang bergerak di bidang fashion tenun khas Balim kepada pelaku UMKM dari Gorontalo, mengatakan, kegiatan produksi usahanya mengedepankan green economy. Mulai dari penggunaan warna alami hingga produksi berbasis zero waist. “Sampah-sampah potongan kain, sisa benang yang kusut yang tak bisa ditenun, kita manfaatkan lagi agar bisa menjadi produk yang memiliki nilai,” paparnya. Begitu pun dengan pewarnaan, mereka menggunakan pewarna alami yang dikuatkan dengan eco enzim yang dibuat sendiri. “Sampah seperti buah-buhan atau kulit buah yang busuk itu menjadi bahan eco enzim,”tandasnya. (tro)











Discussion about this post