Gorontalopost.id – Untuk pertama kalinya di Gorontalo, Forum Pecinta Alam Gorontalo (FPAG), bekerjasama dengan Basarnas Gorontalo serta Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah (FKP3D) Gorontalo, melaksanakan kegiatan Humanity Camp, yang dipusatkan di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Kabupaten Gorontalo.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, mengusung tema ‘Sinergitas untuk Kemanusiaan’. Hal ini tidak lain untuk menjadi ajang silaturrahmi dan menambah pengetahuan bagi orang-orang yang berpotensi terlibat langsung ketika ada bencana.
Ketua FPAG, Killer Humolaz mengatakan, kegiatan ini turut dihadiri oleh pihak TNI, Polri, Pecinta Alam, PMI, dan unsur-unsur lainnya, yang dapat berpartisipasi ketika ada bencana.
Kegiatan ini juga memilki banyak rangkaian yakni, sharing session, pemindahan darurat packing patient, penanganan cidera alat gerak dan cidera jaringan lunak, slove evacuation atau vertical rescue, dan juga teknik pencariaan gunung hutan (ESAR).
“Kedepannya masih akan dilaksanakan lagi kegiatan humanity camp. Kegiatan ini pula akan menjadi fondasi awal untuk next kolaborasi, membuat kegiatan kepelatihan, agar ada output yang bagus untuk organisasi-organisasi,” jelasnya saat ditemui Gorontalo Post, Minggu (11/12/2022) malam.
Ditambahkan pula, kegiatan berikutnya yang akan dilaksanakan yakni Water Rescue, karna pecinta alam sudah banyak main di hutan, jadi fokus tahun depan mainnya lebih ke water rescue dan HART.
“Harapan kami, agar seluruh peserta semakin kompak dan solid, karena pada dasarnya, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk mempererat silaturahmi, yang sempat terhalang karena covid.
Semoga pula akan ada humanity-humanity camp berikutnya, agar semakin bertambah pengetahuan terkait penanganan bencana alam,” ungkapnya.
Sementara itu, Dila salah seorang anggota pecinta alam menyampaikan, pihaknya berharap agar eksistensi humanity camp ini tetap terjaga, sehingga kedepannya masih akan digelar lagi.
“Kegiatan ini sangat berarti untuk kami yang masih kurang berpengalaman dengan penanganan-penangan bencana. Dengan adanya kegiatan ini, kami bisa mengetahui berbagai hal.
Oleh karena itu, kami berharap agar kegiatan ini bisa dilaksanakan kembali, sehingga banyak ilmu yang bisa kami serap,” harapnya. (MG-02/kif)










Discussion about this post