Gorontalopost.id – Rapat Paripurna istimewa HUT Gorontalo ke 22 yang berlangsung di DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (5/12), terasa kurang ‘istimewa’. Pasalnya momentum spesial itu tak dihadiri oleh para mantan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Juga para wakil Gorontalo yang duduk di Senayan. Baik yang duduk di DPR maupun DPD-RI. Semuanya kompak tak hadir.
Biasanya para mantan Gubernur dan Wakil Gubernur serta para anggota DPR dan DPD-RI dari Gorontalo, akan duduk di deretan kursi VIP A. Namun hingga rapat paripurna dimulai, tak satupun yang terlihat. Baik Mantan Gubernur Fadel Muhammad, Mantan Gubernur Gusnar Ismail dan Mantan Gubernur Rusli Habibie serta mantan Wakil Gubernur Idris Rahim.
Begitupun dengan tujuh wakil Gorontalo yang ada di Senayan juga tak hadir. Baik tiga anggota DPR-RI yaitu Rachmat Gobel dari Partai Nasdem yang menjabat Wakil Ketua DPR-RI, Idah Syahidah dari Partai Golkar, serta Elnino Mohi dari Partai Gerindra. Serta empat anggota DPD-RI dari Gorontalo yaitu Fadel Muhammad, Dewi Hemeto, Rahmijati Jahja serta Abudurahman Abubakar Bahmid.
Kasubag Humas Setwan Deprov Yani Uno mengaku Sekretariat DPRD telah mengundang para mantan Gubernur dan Wakil Gubernur serta seluruh anggota DPR dan DPD-RI dapil Gorontalo untuk hadir dalam rapat paripurna. “Kami sudah mengirimkan undangan resmi tertulis,” ungkapnya.
Di deretan kursi VIP A hanya ditempati oleh Bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo, Wakil Bupati Bone Bolango Merlan Uloli, Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igrisa, Sekda Kota Ismail Majid. Sementara itu di deretan kursi VIP B ditempati oleh para pejabat Forkopimda Provinsi
Tak hanya sejumlah tamu undangan, beberapa Anggota Deprov juga absen pada momentum istimewa itu.
Sesuai paparan Ketua Deprov Paris Jusuf di awal rapat paripurna, dari 45 anggota Deprov, yang hadir dan menandatangani daftar hadir sebanyak 44 orang. Terdapat 10 anggota Deprov yang tak hadir. 10 anggota Deprov itu berasal dari fraksi Golkar, PDIP, Nasdem Amanat dan Demokrat Nurani Bangsa dan fraksi PKS. Sementara anggota Deprov dari dua fraksi yaitu fraksi PPP dan Gerindra hadir lengkap.
” Ada karena alasan sakit ada juga yang tanpa pemberitahuan,” ujar Paris Jusuf.
Paparkan Keberhasilan
Sementara itu, Ketua Deprov Paris Jusuf saat memimpin sidang paripurna kemarin memaparkan berbagai keberhasilan yang telah dicapai Provinsi Gorontalo di usianya yang ke 22.
“Berdasarkan data BPS Provinsi Gorontalo, presentasi penduduk miskin tahun 2004 sangat tinggi, yaitu sebesar 29 persen. Alhamdulillah ini setiap tahun mengalami penurunan,” ungkap Paris Jusuf.
“Pada Maret 2018, presentasinya sebesar 16,81 persen, Maret 2019 turun lagi menjadi 15,31 persen, Maret 2021 sebesar 15,61 persen, dan Maret 2022 15,42 persen,” tambahnya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo juga terus meningkat. Jika pada tahun 2001 hanya 5,55 persen, di tahun 2019 lalu sudah 6,41 persen.
Angka ini memang turun di angka 0,02 persen pada tahun 2020 akibat pandemi covid-19, namun tahun 2021 kembali naik 2,41 persen, dan tahun 2022 sebesar 4,07 persen.
“Indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Gorontalo juga terus mengalami kemajuan. Tahun 2019 mencapai 68,49 poin, tahun 2020 68,68 poin, tahun 2021 mencapai 69.00 poin, dan tahun 2022 69,81 poin,” beber Paris.
Tak sampai di situ, kata Paris, berbagai prestasi di tingkat regional maupun nasional juga sudah berhasil diraih oleh Provinsi Gorontalo di berbagai bidang. Mulai dari opini wajar tanpa pengecualian (WTP), juara MTQ Korpri Nasional, hingga penghargaan agen perubahan terbaik ASN.
“Kita juga meraih medali dari atlet pra-popnas yang bertanding di beberapa cabang olahraga seperti pencak silat dan buku tangkis,” pungkasnya. (rmb)












Discussion about this post