Gorontalopost.id – Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu, turut menjadi perhatian Polda Gorontalo. Untuk mengenang masyarakat serta personel Polri yang meninggal dunia dalam peristiwa itu, Kapolda Gorontalo beserta jajaran, melaksanakan salat ghaib serta doa bersama, yang dipusatkan di Masjid Polda Gorontalo.
Pantauan Gorontalo Post, pelaksanaan salat ghaib serta doa bersama tersebut, tidak hanya dilaksanakan oleh Kapolda Gorontalo beserta jajaran saja, akan tetapi turut dihadiri pula oleh personel TNI, unsure pemerintah provinsi, kejaksaan, hingga dari para legislator dan tokoh agama.
Dikatakan Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Helmy Santika,S.H,S.I.K,M.Si, pelaksanaan salat ghaib serta doa bersama ini, tidak lain sebagai bentuk perhatian serta rasa turut berbelasungkawa, atas peristiwa wafatnya personel Polri serta supporter bola yang ada di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tak hanya itu saja, pihaknya pula turut mendoakan kesembuhan dari saudara-saudara yang saat ini sementara dalam proses perawatan.
“Alhamdulillah dalam kesempatan ini hadir Dandrem, Wakil Ketua DPRD Provinsi, Kejati, Pemprov Gorontalo, Kabinda, suporter yang ada di Gorontalo, dan bahkan dari tokoh agama, baik itu dari NU, Muhammadiyah, hingga masyarakat Gorontalo,” ujarnya.
Lanjut kata Alumnus Akpol 1993 ini, semoga saudara-saudara yang meninggal dunia, senantiasa diampuni segala dosanya, dilancarkan jalannya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, keiklasan serta kekuatan. Kemudian yang dirawat segera diberikan kesembuhan.
“Saya pun mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, agar bisa bersama-sama mendoakan mereka yang meninggal dunia, maupun yang sementara dalam proses pengobatan,” harapnya.
Ditambahkan pula, dari peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, banyak pengalaman bahkan hikmah yang dapat diambil, sebagai pelajaran hidup, agar bagaimana ke depan persatuan ini akan tetap terjaga.
“Seya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, agar semoga tetap diberikan kekuatan serta persatuan, dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sama-sama kita cintai ini,” tutupnya. (TR-77)










Discussion about this post