Gorontalopost.id – Suasana ruang unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo, selalu dipenuhi pasien dalam beberapa hari terakhir. Jumlah pasien terus melonjak, bahkan Kamis (29/9) siang kemarin, kondisi tempat tidur (bad) RSAS nyaris penuh dari kapasitas yang ada.
Informasi yang diperoleh Gorontalo Post, kemarin, menyebutkan, lonjakan pasien di RSAS, didominasi keluhan demam tinggi, flu dan batuk. Sejak subuh, hingga siang, pasien terus berdatangan ke RSAS. Kondisi ranjang pasien yang terbatas, membuat pasien sempat menumpuk di UGD.
Kepala subbid informasi dan data RSAS Kota Gorontalo, Udin Suratinoyo, kepada koran ini mengatakan, tidak ada dominasi penyakit tertentu dari melonjaknya jumlah pasien yang masuk RSAS.
“Kebanyakan itu demam, flu dan batuk. Dan merata, anak-anak maupun dewasa. Gambaran umum (jumlah pasien) posisi subuh tadi (kemarin,red) itu 320 pasien,”ujar Udin.
Siangnya, jumlahnya terus bertambah, bahkan mencapai 350 pasien. Sementara, kapasitas tempat tidur pesian RSAS hanya ada 400 bed, itu pun sudah termasuk bed untuk pasien Covid-19. “Kalau (bed) untuk pasien Covid itu tidak bisa diganggu, ada di ruang isolasi. Tapi secera keseluruhan kondisi ini masih bisa diatasi,”ujarnya.
Kata dia, RSAS pernah menangani lonjakan pasien hingga 500 orang, yang dilakukan kata dia, adalah dengan berkoordinasi bersama TNI. “Kita pinjam bed mereka,”paparnya. Udin menduga, melonjaknya jumlah pasien yang masuk rumah sakit, lebih dipengaruhi kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Muhamad Kasim, mengatakan, hingga kemarin, tidak ada kejadian luar biasa (KLB) penyakit tertentu yang ditetapkan berkaitan dengan melonjaknya jumlah pasien di RSAS.
Ia mengatakan, untuk menghindari adanya kasus demam berdarah dengue (DBD), salah satu penyakit yang kerap terjadi KLB, maka warga agar rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), serta melakukan gerakan 3M seperti membersihkan, menguras, dan menutup, tempat-tempat yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebap DBD.
8 Pasien Covid Dirawat
Sementara, hingga saat ini masih terdapat pasien Covid-19 yang sedang di rawat. Data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyebutkan, per 28 september 2022, masih ada 8 pasien Covid-19 yang dirawat. Satu orang dirawat di rumah sakit, dan lainya menjalani isolasi mandiri. Penyebaran pasien Covid-19 di Gorontalo berada di Kabupaten Gorontalo enam orang, dan Kabupaten Boalemo dua orang pasien. Kota Gorontalo, Bone Bolango, Gorut, dan Pohuwato menjadi zona hijau atau nol kasus aktif Covid-19. Sejak Covid-19 merebak di Gorontalo awal tahun 2020, sebanyak 13.957 warga yang terpapar Covid, 491 diantaranya meninggal dunia. (tro/tr80)











Discussion about this post