Gorontalopost.id – Distribusi sejumlah barang dan jasa di Gorontalo sedikit mengalami keterlambatan, Kamis (28/7) kemarin. Ini bukan karena adanya aksi mogok dari para sopir. Namun, mereka tak bisa segera mendapatkan BBM di SPBU, karena mengantri yang cukup panjang. Seperti di SPBU Andalas, Kota Gorontalo. Para sopir kontener tak sungkan menyampaikan keluhannya karena seharian tak dilayani dalam pengisian BBM jenis solar. “Torang so dari jam 12 malam di sini pak ba antri,” kata Min Rahmola, sopir kontener.
Ia bersama tiga sopir lainnya, masing-masing Usman, Rahman Muhamad dan Jon Kaseger mengaku bahwa di SPBU Andalas ada stok solar hanya saja tidak bisa dijual.
“Kami dengar belum ada pelayanan solar karena ada masalah salah seorang sopir, dimana informasi yang ada, sopir itu sudah parkir di jalan sebelumnya jam 12 malam,” ungkap Usman, sopir lainnya. Menurut mereka, kesalahan yang dilakukan oleh satu orang jangan berimbas ke sopir lainnya. Apalagi mobil kontener yang mereka bawa itu rata-rata digunakan untuk memuat hasil pertanian dan barang-barang lainnya.
Usman menjelaskan, biasanya antrian solar tidak begitu lama. Dimana jika truk yang ia bawa berada di posisi ke 30 pada antrian, waktu yang dibutuhkan untuk mengantri selama 2 jam. Atau pengisian BBM jenis solar per truk memakan waktu sekitar 4-5 menit.
“Saya kalau antri di bagian belakang, ada sekitar 29 mobil di depan paling hanya 2 jam antri. Tapi hari ini (kemarin, red) dari jam 12 malam sampai sekarang (pukul 14.04) belum dilayani,” tuturnya.
Sementara itu, pantauan Gorontalo Post, antrian terlihat hanya terjadi di SPBU Andalas, sementara beberapa SPBU lainnya dalam kondisi normal. Misalnya SPBU Raja Eyato yang sama sekali tidak terlihat ada mobil kontener.
Saat dikonfirmasi, Communication & Relations PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Muhammad Iqbal Hidayatulloh mengatakan persoalan belum adanya pelayanan solar di SPBU Andalas sudah ditangani pihaknya.
“Itu pelayanannya akan kembali dibuka besok (hari ini, red),” katanya.
Disisi lain, ia juga menjelaskan, kuota BBM bersubsidi baik solar ataupun pertalite itu sudah ditetapkan pemerintah dan untuk stok ia memastikan tetap ada.
“Hanya saja kami menyalurkan itu sesuai kuota, kita ingin penyaluran sampai akhir tahun itu tidak over kuota. Dan dengan adanya program subsidi tepat sasaran itu kita harapkan masyarakat yang tidak berhak bisa terfilter dengan sendirinya atau subsidi yang diberikan pemerintah bisa tepat sasaran,” jelasnya.
Terkait stok BBM bersubsidi di Gorontalo, baik pertalite dan solar, Iqbal mengaku hingga saat ini masih aman dan normal. Stok pertalite per 28 Juli 2022 sebanyak 3.830 KL dengan rata-rata penyaluran harian 376 KL
. Untuk solar stok per 28 Juli 2022 sebanyak 1.952 KL dengan rata-rata penyaluran harian 126 KL.(dan)











Discussion about this post