Gorontalopost.id – Sebanyak 15 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau Narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIa Gorontalo Kanwil Kemenkumham Gorontalo menjalani assessment, Selasa (19/07/2022).
Kegiatan yang merupakan upaya deteksi dini pencegahan penyalahgunaan narkoba itu dilakukan oleh pihak Lapas Gorontalo dan bekerjasama dengan Badan Narkotikan Nasional (BNN) Provinsi Gorontalo. “Ya, assessment ini tak lain untuk menekan jumlah pecandu yang terus bertambah,”kata
Kasi Binadik Kasdin Lato. Lebih lanjut Kasdin Lato menegaskan, asesment atau pemeriksaan lanjutan pada penyalahgunaan atau pecandu narkoba bagi warga binaan di Lapas Gorontalo seyogyanya harus dilakukan secara detail, profesional dan komprehensif. Dengan asesment yang baik, maka data dan fakta klien/ pecandu tersebut akan mudah digali sehingga rencana terapi rehabilitasi yang tengah dilakukan saat ini dapat ditentukan dengan lebih baik.
Lebih lanjut Kasdin disela memantau jalannya assesment di Ruang Aula Lapas Gorontalo juga menyampaikan, pada dasarnya, asesment ini bertujuan mengembangkan terapi dan menentukan program lanjutan atau layanan spesifik yang akan dilakukan terhadap para penyalahguna atau pecandu narkoba. Asesment dilakukan dengan model wawancara lebih detail, komprehensif serta nantinya akan menjadi acuan untuk pelayanan rehabilitasi lanjutan yang akan dilakukan.
Sementara itu dari pihak BNN Provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Budi Kurniawan Kiayi selaku konselor adiksi mengungkapkan, pelaksanaan asesment terhadap 15 WBP atau klien penerima program rehabilitasi sosial di Lapas Gorontalo merupakan sebuah perangkat riset yang dilakukan oleh BNN Gorontalo untuk mengetahui riwayat penggunaan narkotika pada klien WBP sehingga program rehabilitasi yang tengah dilaksanakan mampu meningkatkan proses kepulihan klien WBP.
“Diharapkan dengan assesment yang dilakukan terhadap WBP ini dapat menjadi tolak ukur keberhasilan program rehabilitasi yang sedang dijalankan oleh pihak Lapas Gorontalo, sekaligus memberikan inputan evaluasi bagi semua perangkat program rehabilitasi,” tandas Budi. (roy)










Discussion about this post