Gorontalopost.id — Sebuah rumah milik Hasan Dantuma (66) warga Dusun Manggulipa Desa Limehu Kecamatan Tabongo, dilalap si jago merah, selasa (12/7) sektar pukul 08.30 WITA.
Kejadian yang menghanguskan seisi rumah ini berawal dari pemilik rumah, Hasan Dantuma bersama istrinya sedang memasak sementara anak-anaknya sedang tidur, tak lama kemudian mereka melihat api yang keluar melalui selang kompos gas. Hasan yang begitu mengetahui ada api yang keluar dari selang tabung gas panik dan mengambil air untuk memadamkan api, namun justru api tersebut membesar hingga membakar plafon rumah bagian dapur yag hyang ada di dapur.
“ Api itu dari kompor langsung keluar dari selang, selang itu mungkin bocor, maksud saya mengamil air untuk memadamkan api, ternyata api justru membesar hingga kea tap rumah dan langsung menjalar kebagian lainnya,” ungkap Hasan Dantuma.
Lanjut kata Hasan, mereka sekeluarga yang tinggal di rumah itu berjumlah lima orang. Tiga orang anaknya saat kejadian sedang tidur. Saat ada suara teriakan mereka bergegas bangun dan meninggalkan ruangan.
Pada peristiwa itu, Hasan merincikan beberapa barang berharga miliknya yang ikut terbakar, diantaranya uang tunai sebesar Rp 10 Juta, 4 unit motor, kulkas 3 unit, kipas angin 2, lemari 5 dan 2 unit AC. “Saya sudah pusing, tidak tahu lagi berapa kerugiannya, ini mungkin bisa ratusan juta kerugiannya,” ujar Hasan dengan nada gemetar.
Sementara itu, petugas pemadam kebakaran Kabupaten Gorontalo dan Provinsi yang menangani kejadian tersebut awalnya kehilangan lokasi kejadian, bahkan mereka tak menemukan titik lokasi kebakaran tersebut, sehingga membuat salah satu keterlambatan mereka dalam menangani kebakaran.
Dari pihak Damkar Provinsi mengaku keterlambatan juga diakibatkan adanya kemacetan di Pasar Potanga, Kota Gorontalo sementara Damkar dari Kabupaten Gorontalo justru melewati lokasi kebakaran. Kepala Damkar Kabupaten Gorontalo Farid Taha menambahkan, setelah menerima laporan mereka langsung menuju lokasi hanya saja memang sedikit melewati lokasi, namun alhamdulillah masih bisa memadamkan sisa api dan melakukan pengecekan lokasi hingga benar-benar dinyatakan tak ada lagi api yang menyala.
“Kerugian ratusan juta dan memang ini akibat dari tabung gas, sehingga diharapkan kepada masyarakat jika melihat api di selang atau tabung gas, jangan langsung disiram dengan air, tetapi mengambil kain yang basah dan ditutup pada tabung yang ada kobaran apinya, agar api langsung padam,” jelas Farid. (Wie)










Discussion about this post