Gorontalopost.id – Dewan Kabupaten Bone Bolango akhirnya setuju untuk segera menindaklanjuti pembahasan Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2021. Ini usai seluruh fraksi menerima draf ranperda LPJ APBD 2021 dirapat paripurna pembicaraan tingkat pertama terhadap ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2021.Senin(11/7) kemarin.
Struktur APBD 2021 dalam penyampaiannya Wabup Merlan Uloli menjelaskan bahwa Pada tahun anggaran 2021 pendapatan daerah dianggarkan sebesar Rp. 1.063.Triliun dengan realisasi sebesar Rp. 1.011. Triliun dengan rinciannya PAD sebesar Rp. 113.87.605.912,00 dengan realisasi sebesar Rp. 90.519.203.018,79 mengalami selisih kurang sebesar Rp. 22.568.402.893,21. Termasuk didalamnya adalah dari BLUD RSUD Toto Kabila sebesar Rp56.501.882.890,00. Pendapatan transfer sebesaar Rp. 900.168.648.551,00 dengan realisasi sebesar Rp. 889.339.280.129,00. Terdiri dari transfer pemerintah pusat sebesar Rp. 883.307.663.842,00 dengan realisasi sebesar Rp. 863.763.958.297,00 mengalami selisih kurang sebesar Rp. 19.543.705.545,00. Transfer pemerintah provinsi sebesar Rp. 16.860.984.709,00 dengan realisasi sebesar Rp. 25.575.321.832,00 mengalami selisih lebih besar Rp. 8.714.337.123,00. Lain lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 50.277.727.207,00 dengan realisasi sebesar Rp. 31.420.407.195,00. Terdiri dari pendapatan hibah sebesar Rp. 28.439.311,686,00 dengan realisasi sebesar Rp. 9.596.714.495,00 mengalami selisih kurang sebesar Rp. 18.842.597.191,00.
Pendapatan lainnya sebesar Rp. 21.838.415.521,00 dengan realisasi sebesar Rp. 21.823.692.700,00 mengalami selisih kurang sebesar Rp. 14.722.821,00.
Belanja daerah sebesar Rp. 1.062.878.884.547,48 dengan realisasi sebesar Rp. 970.627.002,491,02. Terdiri dari belanja operasi sebesar Rp. 688.812.517.315,48 dengan realisasi sebesar Rp. 630.688.841.640,02 terdapat selisih kurang sebesar Rp. 58.123.675.675,46. Belanja modal sebesar Rp 179.832.622.647,00 dengan realisasi sebesar Rp. 146.069.054.399,00 terdapat selisih kurang sebesar Rp. 33.763.568.248,00. Belanja tidak terduga sebesar Rp. 350.219.169,00 dengan realisasi sebesar Rp. 239.369.019,00. Terdapat selisih Rp. 110.850.150,00. Transfer diantaranya transfer bagi hasil kepada pemerintah desa sebesar Rp. 193.883.525.416,00 dengan realisasi sebesar Rp. 193.758.256.302,00 terdapat selisih kurang sebesar Rp. 125.269.114,00. Surplus/deficit sebesar Rp. 655.097.122,52 dengan realisasi surplus sebesar Rp 40.651.887.851,77 terdapat selisih lebih sebesar Rp. Rp. 39.966.790.729,25.
Pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp. 20.594.902.877,48 dengan realisasi sebesar Rp. 11.351.474.248,88. Pengeluaran pembiayaan sebesar Rp.21.250.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 7.054.272.200,00. Selisih lebih pembiayaan anggaran(Silpa)
Dari realisasi surplus sebesar Rp. 40.651.887.851,77 realisasi penerimaan pembiayaan sebesar Rp. 11.351.4743248,88 dan realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 7.054.272.200,00, maka mengakibatkan adanya Silpa pada akhir tahun anggaran 2021 sebesar Rp 44.949.089.900,65. Silpa tersebut digunakan untuk pembiayaan pekerjaan lanjutan dalam APBD tahun anggaran 2022
Neraca daerah per 31 Desember 2021 menunjukan jumlah aset
Rp. 1.553.673.900.918,84 terdiri dari asset lancer Rp. 68.007.942.787,74. Investasi jangka panjang Rp. 70.335.168.147,35. Asset tetap Rp. 1.409.657.113.640,24 aset lainnya Rp. 5.673.676.343,51
Jumlah kewajiban dan ekuitas dana Rp. 1.553.673.900.918,84 terdiri dari kewajiban jangka pendek Rp. 35.201.814.831,48. Kewajiban jangka panjang Rp. (NIHIL). Ekuitas Rp. 1.518.472.086.087,36
Karena seluruh fraksi menerima LPJ APBD 2021 untuk dibahas maka ketua Dekab Bonbol Halid Tangahu pun pastikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan DPRD. ” Kita akan tindaklanjuti ke pembahasan sesuai dengan peraturan DPRD Bone Bolango, ” ujarnya. (csr)












Discussion about this post