Gorontalopost.id – Baru sehari kejadian seorng karyawan swasta ditemukan tewasa gantung diri. Kali ini penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Boalemo digegerkan dengan kematian salah seorang warga binaan atau narapidana (Napi) di dalam Lapas tersebut, Jumat (6/7). Pasalnya, Napi beriisial AK (33)
ditemukan dalam kondisi tergantung di sebuah kamar mandi di dalam blok tahanan. Diduga kuat, AK nekat mengakhiri nyawannya dengan cara gantung diri.
Informasi yang di rangkum Gorontalo Post, warga binaan asal Kota Gorontalo itu diduga gantung diri di Kamar Mandi, saat rekannya melakukan sholat Jumat. Belakangan diketahui bahwa AK merupakan narapidana di Lapas Kelas II Boalemo yang divonis satu tahun atas perbuatan pidana pasal 372 KUHP tentang penggelapan. Padahal AK telah menjalani masa tahanan sudah berjalan tujuh bulan. Berdasarkan keterangan saksi kepada penyidik Reskrim Boalemo, dikarenakan depresi hutang dan masalah keluarga.
Kalapas Boalemo, Giyono, melalui Kasi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Binapigiatja), Rifky Arbi, kepada wartawan mengatakan, tentunya pada saat itu, para petugas di lapas bergantian setiap satu jam dua orang melakukan kontrol.
“Sedangkan untuk pengontrolan, warga binaan itu hanya di bagian depan serta kamar, dan tidak sampai bagian kamar mandi. Tentunya, dengan kejadian tersebut masih kami dalam lagi,”terangnya.
Selain itu, terkait tali yang digunakan untuk gantung diri napi, pihaknya kata Rifki masih mencari tahu asal tali tersebut. ” Kami masih mencari tahu faktor apa sehingga napi tersebut gantung diri. Kalaupun, info yang didapati katanya napi tersebut mempunyai masalah keluarga.
Selain itu, napi tersebut kalau dinilai normal saja seperti warga binaan lainnya,”ungkapnya
Sementara Itu Kasat Reskrim Polres Boalemo, IPTU Saiful Kamal, S.T.K.,S.I.K, membenarkan peristiwa tersebut, dengan adanya napi yang meninggal di Lapas Kelas II Boalemo, pihaknya sudah meminta keterangan dari para saksi.
“Tentunya, saksi tersebut yaitu napi. Sebab mereka langsung yang melakukan interaksi. Selain itu, informasi dari anggota kami, menurut dr yang RSTN hasil visum napi tersebut Senin akan keluar. Tetapi, dari pendampingan visum, dokter sampaikan tidak ada bentuk kekerasan,”tandasnya (tr-75)











Discussion about this post