Gorontalopost.id – Para supir rental dalam beberapa hari terakhir ini harus gigit jari. Menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berimbas terhadap bekurangnya pendapatan akibat naiknya harga tiket penumpang.
Informasi yang dihimpun Gorontalo Post, untuk kenaikan harga BBM jenis Pertamax di Gorontalo saat ini sudah mencapai Rp 12.750 per liter, sedangkan untuk Pertalite Rp 7.650 per liter.
Dengan kenaikan harga BBM ini, secara otomatis pihak pemilik rental harus menaikkan tarif tiket penumpang. Sebab jika tidak dinaikkan, maka pihak perusahaan rental akan merugi. Imbasnya penumpang mulai berkurang karena naiknya harga tiket.
Aleng yang merupakan salah satu supir rental yang ada di Agen Restu Gorontalo dengan rute Gorontalo-Buol mengaku, untuk kenaikan harga tiket yakni khusus bangku depan, yang awalnya Rp 210 ribu, saat ini naik menjadi Rp 250 ribu. Sedangkan bangku tengah dari Rp 180 ribu, naik menjadi Rp 200 ribu dan bangku paling belakang masih dengan harga yang sama yakni Rp 150 ribu.
“Semua juga tahu bahan bakarnya naik, apalagi di wilayah Buol bukan hanya naik, tapi susah untuk mendapatkan BBM,” ungkapnya.
Terkadang pihaknya kata Aleng, tinggal menggunakan Pertalite Turbo Rp 14.800. Bahkan untuk Pertalite, sudah tidak masuk di wilayah Buol, mungkin hanya Pertamax itupun harga sekarang sudah Rp 12.750. Hal senada dikatakan, Harson yang juga merupakan supir.
Dikatakannya, perjalanan selama ini dengan rute Gorontalo-Bitung-Manado yang sering dilakukan, hanya dengan mengisi BBM se harga Rp 200 ribu, maka sudah cukup, tapi nyatanya untuk sekarang dengan kenaikan BBM, dirinya harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 300 ribu.
Apalagi sebelumya pada saat pandemi, pemerintah sudah melakukan pembatasan penumpang. Bahkan dari pendapatan akan dilakukan pemotongan sebanyak 10 persen untuk PO. Namun saat ini kata Harson, pihaknya belum menaikkan tarif biaya keberangkatan.
“Untuk kenaikan BBM ini, memang berpengaruh sekali bagi kami. Tapi saat ini kami belum bisa menaikan tariff, karena kami di sini ada beberapa PO yang harus ada persetujuan untuk bisa menaikan tariff,” katanya saat diwawancarai. (Mag-14)










Discussion about this post