Gorontalopost.id – Guna mengoptimalisasi pengelolaan aset atau barang milik daerah, Pemerintah Kota Gorontalo, Kamis (3/2), melakukan Studi Banding (Stuban) ke Pemerintahan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Stuban kali ini, Pemerintah Kota Gorontalo dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo Ismail Madjid dan diterima Sekda Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa.
Dalam paparannya, Sekda Ismail mengemukakan, Kota Gorontalo memiliki luas wilayah sebesar 79,59 Kilo Meter (KM) persegi atau 0,65 persen dari total luas daratan Provinsi Gorontalo. Selain sebagai Ibu Kota Provinsi Gorontalo, kata Sekda Ismail, dari sisi ekonomi dengan adanya kontraksi Covid-19, ditahun 2021 kemarin, Kota Gorontalo minus 0,02 persen diangka positif kurang lebih di angka 7 persen
“Dampak yang paling dirasakan terkait dengan penurunan dana transfer. Jika dihitung dari tahun 2020, 2021 dan 2022, sudah berkurang diangka Rp 130 Miliar dana transfer ke Kota Gorontalo,” tandas Sekda Ismail.
Sehingga, kata Sekda Ismail, hal ini menuntut pihaknya untuk mencari strategi bagaimana carameningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Termasuk, kata Ismail, terkait pemanfaatan kerja sama.
Pada kesempatan itu pula Ismail mengungkapkan, tujuan dari kunjungan kerja kali ini sebagaimana kita untuk memperdalam lagi pengetahuan terkait dengan bagaimana pola optimalisasi pengelolaan aset daerah.
“Memang di Kota Gorontalo sendiri, bagaimana upaya-upaya dalam pengelolaan PAD ini dalam hal mengoptimalkan kembali aset-aset daerah yang termasuk juga adalah aset beberapa objek wisata yang berada di Kota Gorontalo. Sehingga ini kami datang untuk belajar bersama-sama ditempat tersebut,” tutup Ismail.(*)













Discussion about this post